Defenisi Teologi
Ely Baene
Teologi berusaha untuk
memahami ciptaan Allah, khususnya
manusia serta keadaannya, dan
karya penebusan Allah dalam
hubungan dengan umat manusia.
Ada beberapa bagian teologi
yaitu:Teologi bersifat alkitabiah
yaitu kitab-kitab kanonik (PL dan PB),
Teologi bersifat sistematis yaitu
menggunakan kebenaran dari
seluruh Alkitab, Teologi bersifat
kebudayaan dan pengetahuan,
Teologi bersifat kontemporer yaitu
menggunakan bahasa, konsep, serta
istilah dan ungkapan yang bisa
dimengerti dalam konteks masa kini,
Teologi bersifat praktis yaitu harus
ada kaitan dengan kehidupan dan
bukan hanya kepercayaan.
Teologi historis adalah yang
mempelajari ajaran-ajaran teologis
gereja yang telah dikembangkan
sepanjang abad-abad gereja. Teologi
itu sangat perlualasannya :Karena
kepercayaan doktrinal yang tepat
sangatlah penting dalam hubungan
antara orang percaya dengan Allah.
Kepercayaan yang dimaksud disini
adalah kberadaan dan sifat Allah,
Karena kebanaran dan pengalaman
berkaitan.
Teologi dikatakan sebagai ilmu
sebelum abad ke -13 tetapi setelah
itu ilmu tidak dikenakan pada
teologi.Agustinus memakai istilah
sapientia (hikmat) daripada scientia
(pengetahuan), alasannya yaitu
karena ilmu pengetahuan membahas
hal-hal yang fana, sedangkan hikmat
membahas hal-hal abadi (Allah
sebagai kebaikan yang tertinggi).
Pada zaman Thomas dari Aquino
teologi dianggap sebagai ratu segala
ilmu.Aqiuno menyatakan bahwa
teologi merupakan ilmu yang
diperoleh. Alkitab adalah sumber
pemahaman teologis kita karena
Allah telah menyatakan diri-Nya
dengan cara-cara umum di berbagai
bidang misalnya alam dan sejarah
(yang terdapat dalam Alkitab).
Teologi dan Filsafat
Jenis-jenis hubungan antara teologi
dan filsafat pada abad ke-20:
Pragmatisme (kebenaran)
Eksistensialisme (keutamaan
atau eksistensi)
Filsafat analitis ( Realitas atau
nilai)
Filsafat perkembangan
(perubahan).
Hubungan antara teologi dan filsafat
menurut bapa-bapa gereja yaitu
1. Tertulianus beranggapan
bahwa teologi dengan filsafat
tidak ada hubungan sama
sekali
2. Agustinus beranggapan bahwa
teologi dapat diuraikan dengan
jelas oleh filsafat.
3. Teologi kadang-kdang
diteguhkan oleh filsafat.
4. Teologi dapat dibuktikan oleh
filsafat.
5. Georg Hegel, Filsafat
memberikan isi kepada teologi
atau saling melengkapi.
Pada abad ke-20 filsafat berkembang
dengan pesat dengan bermacam-
macam aliran,diantaranya:
Pragmatism, Eksistensialisme, Filsafat
analitis, Filsafat perkembangan.
Dengan perkembangan itu teologi
dan filsafat berjalan seiring karena
antara teologi dan filsafat saling
memiliki keterkaitan. Dimana filsafat
membantu : mempertajam
pengertian tentang berbagai konsep,
menemukan pradigma baru, merunut
berbagai implikasi dari suatu
gagasan, menguji setiap pernyataan
kebenaran.
Metode teologi
Metode teologi yang
dimaksudkan untuk mengerjakan
atau mempelajari teologi itu sendiri,
ada beberapa tahapan yang perlu
dilakukan bila seseorang ingin
mempelajari Alkitab, dinataranya:
mengumpulkan bahan yang ingin
dipelajari dari Alkitab, memadukan
atau mengembangka materi yang
diperoleh dari Alkitab mengenai
tema doktrin yang ingin dipelajari,
setalah berhasil menyatukan meteri
yang membahas doktrin atau tema
yang dibahas menjadi satu kesatuan
yang utuh maka tahap selanjutnya
perlu menganalisis ajaran Alkitab,
setelah analisis dilakukan maka
dianggap perlu untuk melihat
kemabali atau meninjau ulang
mengenai penafsiran-penafsiran
terdahulu terkait dengan materi
yang dipelajari, setelah itu dianggap
perlu juga bagi seorang teolog
mengenali hakikat suatu doktrin dan
melihat keterangan dari sumber-
sumber lain diluar Alkitab yang
relefan dengan pembahasan
selanjutnya meteri atau pembahasan
diungkapkan menggunakan bahasa
kontemporer atau kontekstual
setelah itu setiap teolog perlu
mengembangkan motif penafsiran
yang pokok dari materi atau
pembahasan yang sedang dipelajari
setelah itu tahap terakhir ialah
menyusun pokok-pokok atau bagian-
bagian berdasarkan hal-hal yang
penting, ini berarti seorang teolog
harus membuat garis besar
mengenai teologinya itu sendiri.
Akan tetapi bila seorang berteolog,
maka teologinya perlu didukung oleh
sumber-sumber terkait. Oleh sebab
itu ada enam hal penting yang harus
diperhatikan agar tingkat wibawa
teologinya: Pernyataan-pernyataan
lansung dari Alkitab harus diberi
bobot paling tinggi, Gagasan-
gagasan yang secara langsung
diperoleh dari Alkitab harus juga
diberi prioritas tinggi, Memiliki
gagasan-gagasan yang terkait
dengan ajaran Alkitab , Memberikan
pemahaman-pemahaman secar
terperinci, Kesimpulan harus
mendukung isi pengajaran.
Teologi dan Penelitian Kritis
terhadap Alkitab
Ada beberapa jenis
penelitian kritis yaitu: Penelitian
kontekstual untuk menetapkan
naskah Alkitab, Penelitian sumber-
sastra adalah menetapkan berbagai
sumber sastra yang telah
dipergunakan pada waktu menulis
naskah Alkitab, Penelitian sumber
sastra adalah menulusuri sejarah
tradisi tertentu, Penelitian redaksi
adalah mengetahui kegiatan para
penulis Alkitab serta memahami
Alkitab itu sendiri, Penelitian
sejarah tujuannya yaitu menentukan
serta menafsirkan apa yang
sebenarnya terjadi dalam sejarah,
Penelitian perbandingan
menjelaskan sejarah iman Yahudi
Kristen berdasarkan pola
perkembangan pada saat itu,
Penelitian struktural adalah
menyelidiki hubungan antara
struktur yang tampak dengan
struktur yang tersembunyi.
Berbagai aksioma : kisah dan
perkataan Yesus pada mulanya
disebarkan sebagai satuan yang
terpisah, meteri dalam kitab-kitab
Injil dapat diklasifikasikan menurut
bentuk sastranya, dapat disusun
secara berlapis-lapis, situasi
kehidupan jemaat mula-mula dapat
ditentukan. Dalam hal ini orang
terbiasa tentang tiga situasi
kehidupan yaitu : situasi asli
dimana Yesus berbicara dan
bertindak, situasi yang diahdapi
gereja mula-mula dalam
melaksanakan pelayanannya dan
situasi penulis Injil dalam pekerjaan
dan maksudnya. Menurut R. S.
Barbour mengemukakan kekurangan-
kekurangan penelitian redaksi yaitu
penulis kitab Injil memiliki
ketajaman luar biasa mengenai
tujuan dan metode teologis, memiliki
kecenderungan untuk berasumsi
bahwa seluruh kitab Injil atau PB
hanya denga tujuan tertentu dan
bagi sidang pendengar tertentu,
kekuatan kriteria lingustik dan
statistika berbeda, teologi dapat
ditetapkan dari bagian-bagian
editorial, membatasi diri pada
penyelidikan terhadap situasi dan
maksud para penulis kitab-kitab
Injil.
Menjadikan Amanat Kristen
Komtemporer
Tantangan kekunoan , Masalah yang
dihadapi seorang teolog dan gereja
Kristen yaitu perbedaan yang
menyolok di antara dunia Alkitab
dengan dunia dewasa ini. Menurut
Bultmann PB memandang dunia
sebagai suatu struktur bertingkat
tiga yaitu surge tempat tinggal Allah
dan para malaikat yang merupakan
tingkat paling atas; dunia tempat
tinggal manusia merupakan tingkat
kedua; dan neraka tempat tinggal
iblis dengan setan-setannya
merupakan tingkat terbawah.
Bultmann berpendapat bahwa
konsep-konsep Alkitab yang sudah
ketinggalan zaman harus diubah,
tetapi ketika kita melakukan hal itu
kita kehilangan kekuasaan Agama
Kristen. Yang harus kita pertahankan
sebagai Agama Kristen yang sejati/
hal yang abadi dalam Agama
Kristen : sebuah lembaga, tindakan-
tindakan Allah, pengalaman-
pengalaman, doktrin-doktrin dan
gaya hidup.
Menurut William Hordern ada dua
aliran yang bisa membantu kita para
pengalih bahasa adalah teolog yang
mengungkapkan amanat Kristen yang
bisa dimengerti dan pengalih bentuk
adalah untuk mengadakan
perubahan-perubahan dalam isi
amanat Kristen supaya menjadi
relevan kepada dunia modern. Ada
beberapa kriteria yang bisa
membantu untuk mengenali factor-
faktor yang abadi dan hakikat
doktrin itu: sifat konstan antar
budaya, situasi universal, semua
factor permanen yang diakui sebagai
dasar, kaitan yang tak terputuskan
dengan suatu pengalaman yang
dianggap penting, posisi terakhir
dalam penyataan progresif.
Teologi dan Bahasanya
Agustinus dan para teolog selalu
mempertahankan sifat dan fungsi
bahasa teologi tetapi pada abad 20
para filsafat telah memberikan
perhatian primer dalam kasus-kasus
tertentu bahkan perhatian yang
eksklusif terhadap analisa
bahasa.Menurut Ludwig
Wittgenstein mengatakan bahwa
proposisi-proposisi filsafatnya hanya
bersifat menjelaskan. A. J. Ayer
menyatakan bahwa prinsip
pembuktian kebenaran sendiri
sebenarnya merupakan suatu
defenisi. Para filsuf analitis yang
kemudian tidak memberitahukan
kepada para teolog dan orang
Kristen apa akibatnya bahasa
keagamaan yang mereka pakai. Jerry
Gill menguraikan masalah
emperisme logis dengan memakai
dengan memakai silogisme : semua
bahasa yang secara kognitif
berkaitan dengan defenisi atau
bersifat emperis, tidak ada bahasa
religius yang berkaitan dengan
defenisi, tidak ada bahasa religius
yang secara kognitif bermakna.
Anthony Flew mengembangkan
konsep kerangka acuan, yaitu
penafsiran tentang situasi yang
deterima tanpa ragu-ragu.Golongan
yang kedua mennolak premis yang
pertama dari silogisme yang
membatasi pernyataan-pernyataan
yang bermakna secara kognitif
kepada pernyataan yang diverifikasi
secara emperis dan bersifat
defenisi.Pendekatan yang terakhir
tentang tuduhan ketiadaan makna
menerima pembatasan
kebermaknaan kognitif terhadap hal-
hal yang bersifat defenisi dan
emperis, sambil menolak anggapan
bahwa bahasa religius tidak bersifat
emperis dan tidak bersifat
defenisi.Frederick Ferre dengan
tegas sekali menyataakan bahwa
Agama Kristen adalah kognitif yang
artinya status kebenaran prinsip-
prinsipnya dapat ditentukan.
Penyataan Allah yang Universal
Sifat penyataan ialah
manifestasi Allah kepada manusia
itu dilakukan sedemikian rupa
sehingga manusia dapat mengenal
Allah serta bersekutu dengan-
Nya.Ada dua klasifikasi dasar
penyataan Allah yaitu penyataan
umum adalah Allah memperkenalkan
diri-Nya kepada manusia di semua
tempat dan disegala waktu. Dan
penyataan khusus adalah cara Allah
berkomunikasi dan menyatakan diri-
Nya kepada orang-orang tertentu
pada waktu-waktu terntentu,
komunikasi dan manifestasi yang kini
dapat diketaui hanya dengan
merujuk kepada beberapa naskah
kudus tertentu.
Tempat penyataan umum tradisional
ada tiga : alam, sejarah, dan
susunan manusia. Menurut teologi
alamiah, penyataan Allah yang benar
dan obyektif bukan saja terdapat di
bidang alam, sejarah, dan
kepribadian manusia, tetapi betul-
betul untuk memperoleh pengenalan
yang benar tentang Allah atau
membangun suatu teologi alamiah
terlepas dari Alkitab. Inti teologi
alamiah adalah gagasan untuk
memiliki pengenalan sesungguhnya
tentang Allah berdasarkan akal saja,
tanpa mengandalkan iman kepada
kepada kepercayaan Agama Kristen
dan tanpa mengandalkan wibawa
yang khusus misalnya sebuah
lembaga (gereja) atau dokumen
(Alkitab). Karl Bart menolak teologi
alamiah maupun penyataan umum
keran dia kuliah di sekolah-sekolah
liberal, menurut liberalism tidak
menerima Alkitab itu sebagai Firman
Allah. Bart mengadakan eksegesis
yang diragukan:
1. Penyataan Allah itu hanya
terdapat di dalam Yesus
Kristus.
2. Penyataan yang sejati
ditanggapi secara positif
bukan diremehkan/ditolak.
3. Pengetahuan akan Allah
bersifat menebus/
menyelamatkan.
Penyataan Khusus Allah
Penyataan khusus ialah
manifestasi diri Allah kepada orang-
orang tertentu dan pada saat dan
tempat tertentu sehingga memasuki
hubungan yang bersifat menebuskan
dengan Allah. Perlunya penyataan
khusus yaitu karena manusia telah
kehilangan perkenan Allah yang
memilikinya sebelum ia jatuh
kedalam dosa. Sifat penyataan
khusus bersifat pribadi.Allah
menyatakan diri-Nya dengan
menyebut nama-Nya.
Allah yang dinyatakan dalam Alkitab
adalah Allah yang trasenden/ Dia
berada diluar jangkauan
pengalaman indriawi kita.Penyataan
khusus yang bersifat antropis adalah
manusia sehari-hari.Penyataan
khusus Allah memakai bahasa
analogis yaitu antara bahasa
univokal (satu arti) dan ekuivokal
(ebih satu arti yang berbeda).Allah
menyatakan diri-Nya melalui
peristiwa-peristiwa sejarah, sabda
ilahi, dan penjelmaan.Penyataan
melalui sabda-Nya atau yang dapat
di dengar. Menurut Barr tiga jenis
meteri yang penting di Alkitab yang
tidak cocok sebagai perbuatan Allah
di dalam sejarah : sastra hikmat
(sebuah persoalan tersendiri),
memperlihatkan berbagai kesulitan,
memakai bentuk narasi. Penyataan
yang sempurna melalui kehidupan
dan tutur kata Yesus. Penyataan
khusus ialah pengetahuan akan
Allah artinya bukan hanya mengenal
oknum Allah sendiri, tetapi apa
yang dilakukan-Nya, tentang
ciptaan-Nya, serta sifat dan situasi
manusia, dan hubungan antara
Allah dan manusia. Hal ini
merupakan informasi yang rill,
objektif, dan rasional dari Allah
kepada manusia.Penyataan
mengandung kebenaran-kebenaran
proposional maka hal ini penyataan
harus dipelihara.
Mengabdikan Penyataan:
Pengilhaman
Pengilhaman Alkitab ialah pengaruh
adikodrati Roh Kudus atas para
penulis kitab dalam Alkitab
sehingga membuat hasil karya
mereka menjadi catatan yang akurat
tentang penyataan atau yang
mengakibatkan penyataan mereka
benar-benar merupakan Firman
Allah. Fakta adanya pengilhaman
yaitu keyakinan atau asal usul yang
ilahi atau kesamaannya dengan
sabda Tuhan yang aktual, dan
terbukti dalam 2 Timotius 3:16.
Perjanjian Lama ialah karya ilahi,
sebagaimana halnya Allah dahulu
menghembuskan nafas kehidupan ke
dalam manusia (Kejadian 2:7).
Perjanjian Lama bermanfaat untuk
membangun ornag percaya hingga
menjadi dewasa, sehingga manusia
kepunyaan Allah itu “diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik 2
Timotius 3:17.
Alkitab berasal dari Allah dan
merupakan amanat Allah kepada
umat manusia. Masalah-masalah
yang terjadi dalam merumuskan
teori pengilhaman yaitu cara kita
mendayagunakan Alkitab akan
dipengaruhi oleh pemikiran kita
tentang sifatnya, mengkritik,
mengubah, pengertian yang
disajikan Alkitab, perbedaan-
perbedaan yang terjadi diantara
teori-teori pengilhaman injili, sifat
dan tingkat pengilhaman, bisa
dideteksi, menggunakan sumber-
sumber sejarah. Ada beberapa cara
pemecahan persoalan-persoalan
yang telah diajukan : teori naluri,
teori pencerahan, teori dinamik,
teori verbal, dan teori pendiktean.
Metode yang digunakan untuk
menyusun doktrin pengilhaman
yaitu menekankan perikop-perikop
didaktik (menguraikan dan
mendefenisikan pengudusan) dan
melihat kasus-kasus aktual dalam
kehidupan orang-orang Kristen dan
berusaha untuk menentukan hasil
tentang pengudusan.
Keandalan Firman Allah: Sifat Tidak
Mungkin Bersalah
Konsep mengenai sifat tidak
mungkin bersalah :
Pentingnya dari segi teologi
Pentingnya dari segi sejarah
Pentingnya dari segi
epistemology
Semua pandangan di atas
berusaha untuk
mempertahankan istilah dan
gagasan sifat tidak mungkin
bersalah dalam arti tertentu
Bukti bahwa sifat tidak bersalah:
karena terinci tentang persoalan
ilmiah dan sejarah, karena Alkitab
sepenuhnya benar, karena berkaitan
dengan doktrin keselamatan, kerena
Alkitab menuntun manusia kepada
persekutuan pribadi dengan Kristus.
Selama tahun-tahun gereja telah
terdapat keyakinan bahwa seluruh
Alkitab benar-benar dipercayai.
Menurut Marthin Luther “Alkitab
tidak pernah bersalah dan Alkitab
tidak akan menentang apa yang
dikatakannya sendiri; Alkitab hanya
kelihatan bagi kaum munafik yang
irasional dan keras kepala. Alkitab
secara potensial rentan terhadap
pembuktian dan pemalsuan artinya
rujukan kepada masalah-masalah
yang bersifat historis dan ilmiah, di
dalam batas-batas metode historis
dan ilmiah dan data yang tersedia,
dapat dibuktikan benar/salah.
Sifat timbulnya tidak mungkin
bersalah katena: apa yang
dinyatakan atau ditegaskan dan
bukan sekedar dilaporankan, menilai
kejujuran Alkitab, Alkitab
sepenuhnya benar dipandang dari
maksud penulisannya, laporan
ditulis dengan bahasa fenomenal,
kesalahan dan ketidak mampuan
dalam menerang kan isi Alkitab
jangan dipandang sebagai kesalahan
Alkitab.
Kuasa Firman Allah : Wewenang
Bila berbicara mengenai wewenang
Alkitab, kita maksudkan bahwa
Alkitab sebaga ucapan kehendak
Allah bagi umat-Nya, dimana ucapan
tersebut memiliki hak mutlak, apa
yang harus kita imani. Aka tetapi
wewenang yang dimaksudkan disini
ialah hak untuk menuntut
kepercayaan atau tindakan
tertentu.Setidaknya ada wewenang
yang harus kita miliki disini adalah
berkaitan denan iman kita adalah
wewenang berkaitan dengan
keagamaan.Karena, bila kita
memutuskan berbicara wewenang
keagamaan maka tidak ada lembaga
tertentu, atau dokumen tertentu
yang memiliki hak untuk mengatur
kepercayaan kita, dalam arti yang
mendasar.Oleh karenanya dengan
wewenang itu maka kita, sebagai
pribadi berhak untuk menetapkan
maka dan asal-usil ilahi Alkitab,
maksudnya disini kita dapat
menafsirkan gunan memahami dan
kita berhak secara bebas untuk
menggeli guna mengetahui makan
yang terkandung dari kebenaran
Alkitab kita. Oleh karenanya bila
dalam Katolik Roma, ada tigahal
yakni: hanya dengan melalui gereja
kita dapat memahami Alkitab, nalar
pemikiran untuk membantu dalam
menentukan makan dari Alkitab dan
pendapat yang kita terima dari
hamba atau pastor tidak bisa
dibantah. Selanjutnya pula, diluar
dari pendapat diatas ada juga
pendapat yang menekankan bahwa
pengenalan akan Alkitab serta
maknanya melalui karya Roh Kudus,
dalam hal ini, Roh Kudus yang
berkarya dalam diri seseorang guna
mengartikan makna apa yang tersirat
dalam pembacaan Alkitab yang i
abaca. Oleh karenanya setidaknya
ada beberapa fungsi dari Roh Kudus:
Roh Kudus akan mengajarkan segala
sesuatu kepada orang yang percaya,
Roh Kudus akan bersaksi tentang
Yesus Kristus, Roh Kudus akan
menginsyafkan dunia akan dosa, dan
yang terakhir bahwa Roh Kudus
berperan untuk menuntun orang
percaya ke dalam seluruh kebenaran.
KEBESARAN ALLAH
Doktrin tentang Allah merupakan
titik pusat dari sebagian dasar
teologi lainnya.Sehingga pandangan
seseorang tentang Allah bahkan
dianggap sebagai kerangka acuan
umum di mana seseorang menyusun
teologinya serta juga menjalani
hidupnya. Oleh sebab itu, agar tidak
menyimpang perlu pengenalan akan
Allah lebih jauh melalui ciri dari
pada sifat-sifat khas dari pada Allah
itu sendiri. Ketika berbicara tentang
sifat-sifat khas Allah, maka berbicara
tentang berbagai kualitas-Nya yang
membentuk keadaan-Nya, sifat-sifat
itu merupakan ciri dari seluruh ke-
Allahan, sifat-sifat khas itu
merupakan kualitas yang permanen,
sifat-sifat itu tida dipisahkan dari
diri dan hakikat Allah. oleh sebab
itu, memang ketika berbicara
mengenai Allah, maka sama halnya
berbicara mengenai Allah yang tidak
dapat dipahami dengna akal serta
kemampuan manusia, karena
siapakah manusia untuk dapat
menjangkau Allah. oleh karenanya,
berkaitan dengan Allah, dengan
demikian, ada dan senantiasa aka
nada, unsur rahasia yang tidak
dapat diketahui oleh manusia
tentang Allah. Pengelompokan Sifat-
sifat Khas Allah.
1. Sifat Khas Allah Kasih, Kuasa
2. Rohani, Kemurahan
3. Ketidakterbatasan, Kekekalan,
kemahahadiran
4. Kekudusan, kesetiaan,
pengetahuan.
Sifat-sifat khas yang menunjukan
kebesaran Allah : Kelihanian,
Personalitas, Hidup,
Ketidakterbatasan, dan Tidak
berubah
KEBAIKAN ALLAH
Kemurnian moral, yang dimaksud
kemurnian moral ialah kebebesan
mutlak Allah dari segala suatu
kenajisan atau jahat. Kemurnian
moral Allah mencakup beberapa
dimensi-simensi, diantaranya:
Kekudusan (Keunikan, kemurnian
atau kebaikan-Nya yang mutlak),
kebenaran (hukum Allah benar,
tindakan-tindakan Allah benar),
Keadilan ( Ia memerintah kerajaan-
Nya sesuai dengan Hukum-Nya),
Integritas (Keaslian, Kejujuran,
keesetiaan, kasih). Dari
pembahasan, memang agaknya
antara kasih Alah dan keadilan Allah
adalah suatu hal yang menimbulkan
ketegangan, akan tetapi tidaklah
demikian, ALlha itu adalah Kasih dan
sekligus adil, Ia mengasihi umat-Nya
dan tidak ingin umat-Nya binasa
dalam penghukuman kekal, akan
tetapi dibalik itu juga Allah adalah
Allah yang adil yan harus
menghukum setiap orang yang
berdosa. Oleh sebab itu Allah di
dalam diri Yesus Krsitus mengambil
inisiatif dengan cara mengorbankan
diri-Nya kedalam dunia dan mati
dikayu salib untuk menebus manusia
dari dosa.
Dan memang agaknya pula manusia
terkadang lupa akan kasih Allah,
sehingga menganggap Allah tidak
mengasihi melainkan adil yang harus
menghukum. Oleh sebab itu maka
perlu menyelidiki sifat-sifat Allah,
maka cara terbaik untuk menyelidiki
sifat-sifat Allah adalah dengn cara
sering mempertanyakan bagaimana
lawatan dan kemurahan Allah di
dalam hidup setiap kita, bahwa Dia
adalah Allah yang Kasih, Allah yang
sabar, Allah yang adil, Allah yang
maha tahu, Allah yang maha
mengerti setiap persoalan dan
pergumulan yang sedang kita alami,
dan masih banyak lagi sifat-sifat
Allah yang dapat kita rasakan.
DEKATNYA DAN JAUHNYA ALLAH :
IMANENSI DAN TRANSENDENSI
Pengertian umum yang masih perlu
dipelajari mengenai kodrat Allah
aalah sepasang konsep yang secara
tradisional disebut sebagai
transendensi dan imanensi
Allah.kedua konsep ini merujuk
kepada hubungan Allah dengan
dunia yang diciptakan-Nya. Imanensi
Allah berbicara mengenai kehadiran
dan aktivitas Allah dalam alam
semesta ini, dalam watak manusia,
dan dalam sejarah. Setidaknya ada
beberapa versi imanentisme Modern,
yakni: Liberalisme Tradisional yang
memandang suatu kejadian di alam
semesta ini hanya karena kehendak
dan mujizat Allah saja. Selanjutnya
ada pula Paul Tillich yang
memandang Allah sebagai suatu
oknum dari sekian banyak oknum
lainnya, Allah sebagai yang ada dan
sebagai kekuatan internal atau
seumber keberadaan itu sendiri.
Selanjutnya gerakan yang
menekankan imanensi Allah adalah
Teologi Kematian Allah geraka ketiga
di abad ke-20 yang mengatakan
bahwa yang memandang bahwa
kedatangan Allah di dalam diri
Yesus Kristus kedalam dunia serta
kematian-Nya di kayu salib sebagai
semacam tindakan bunuh diri Allah.
sehingga dengan demikian maka
dapat disimpulkan berkaitan dengan
Imanensi yakni : Allah tidak terbatas
cara kerjanya, Allah dapat memakai
siapa saja untuk kepentingan-Nya,
manusia harus menghargai semua
ciptaan Allah, manusia dapat belajar
tentang Allah dari ciptaan-Nya, dan
Imanensi Allah berarti ada titik-titik
di mana innjil dapat menyentuh
seseorang yan belum
percaya.Transendesi, terpisah dari
dan tidak tergantung pada alam
semseta serta umat manusia. Dalam
hal ini ada beberapa model
Transendensi, diantaranya: Model
Tradisional (pemikiran tergantung
pada ruang atau konteks), Model Karl
Barth (Allah jauh, tidak dapat
disamakan dengan dewa, Allah
terpisah dengan manusia oleh
perbedaan kulaitatif yang tak
tebatas), Model tanpa ruang Soren
Kierkegaard (Allah tidak seksdar
manusia, melainkan lebih tinggi dari
manusia), Model Sejarah Teologi
Penerapan (Memandang kepada
sejarah, dimana Allah bersifat
eskatologi dan tidak berkenan
dengan ruang). Dengan demikian
maka dapat di simpulkan pokok-
pokok penting dalam pemahaman
transendensi yakni: ada suatu yang
lebih tinggi dari manusia, Allah
tidak dijelaskan menurut konsep
manusia, keslamatan bukanlah hasil
presentasi.
KETRITUNGGALAN ALLAH: TRINITAS
Dalam doktrin trinitas, maka
ditemukan bahwa hal ini merupakan
doktrin Krsiren yang benar-benar
istimewa.Di antara agama-agama
lain di dunia.Oleh karena itu perlu
dipelajari mengenai doktrin ini,
maka tidak dapat terlepas dari pada
ajaran Alkitab.Ajaran Alkitab jelas-
jelas menegaskan bahwa Allah itu
esa adanya (kel. 20:2-3).Keseaan
Allah itu pun tidak hanya terbatas
pada Perjanjian Lama.Yakobus 2:19
juga menganjurkan percaya pada
keesaan Allah.oleh karenanya untuk
memahami tritunggal maka semua
bukti, bila diambil sendiri-sendiri
akan membuat seseorang memiliki
kepercayaan yang monoteistis. Oleh
sebab itu gereja perlu mengajarkan
atau menambahkan mengenai
kesaksian Alkitab tentang adanya
tida oknum yang merupakan
Allah.Dimana keilahian oknum yang
pertama, Allha Bapa, Kedua, Anak
(Yesus Krsitus), dan yang ketiga, Roh
Kudus.Memeang bila dipandang
sekilas, maka kedua garis bukti-
keesaan dan ketiga oknum Allah-
agaknya saling bertentangan.Sehinga
hal ini menimbulkan perdebatan,
dimana pendangan “Ekonomis”
berpendapat bahwa tida ada usaha
untuk menyelidiki hubungan abadi
di antara ketiga oknum tersebut;
sebaliknya yang lebih ditekankan
adalah cara-cara ketiga oknum
tersebut dinyatakan dalam ciptaan
dan penebusan. Oleh karena
pandangn muncul maka dianggap
perlu untuk menyusun unsur-unsru
esensial mengenai doktrin trinitas
itu yakni: Adanya Kesatuan Allah,
Keilahian masing-masing dari
oknum Bapa, Anak, dan ROh Kudus.
Maka dengan berkaca pada
penjelasan diatas, DOktrin Trinitas
merupakan bagian yang sangat
penting dari iman Kristen. Masing-
masing dari ketiga oknum itu, Allah
Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh
Kudus harus disembah sebagai Allah
tritunggal dengan cara sambil
mengingat karya mereka yang
berbeda-beda.
RENCANA ALLAH
Terkadang dalam benak kita
menyebut rancana Allah itu sebagai
ketetapan-ketetapan Allah.akan
tetapi yang sebenarnya adalah
bahwa istilah rencana menekankan
kesatuan antara maskud dan tujuan
Allah dan selanjutnya rencana
berkaitan dengan apa yang menjadi
tindakan Allah. oleh sebab itu
pemahaman yang biasanya bersifat
keliru perlu unutk diluruskan.
Diaman berkaitan dengan rencana
Allah tersebut maka tidak terlepas
dari pada ajaran Alkitab:
Terminologi .dimana dalam hal ini
Alkitab merupakan menjadi pedoman
untuk memahami atau sebagai
penduan yang berisi serangkain
ajaran yang berharga mengenai
rencana Allah. Dalam Perjanjian
Lama, pekerjaan merencanakan dan
menetapkan yang dilakukan oleh
Allah terkait dengan perjanjian yang
dibuat oleh Tuhan dengan umat-
Nya, sedangkan dalam ajaran
Perjanjian Baru, rencana dan maksud
Allah juga menonjol dalam
Perjanjian Beru, dimana rencana
tersebut adalah Allah di dalam
melalui Yesus Kristus mau
memulihkan bangsa Israel dan
menyelamatkan umat manusia dari
hukuman dosa. Berlandaskan pada
pemahaman dalam Perjanjia Lama
maupun dalam Perjanjian Baru, oleh
karenanya, pemuliah dan sebagainya
merupakan sifat rencana Ilahi.
Maksud rencana Ilahi di sini berarti,
bahwa: Rencana Allah sudah ada
sejak zaman kekal, rencana Allah
didalam rencana-Nya sendiri, secara
mendasar tujuan rencana Allah
adalah kemuliaan-Nya, rencana Allah
pasti terwujud, rencana Allah lebih
terkait dari pada tindakan-tindakan,
dan selanjutnya bahwa pokok-pokok
rencana Allah tidak dapat diubah.
Selanjutnya disamping itu, ada
beberapa pandangan dari beberapa
tokoh mengenai rencana Allah,
diantaranya: Golongan Calvinis
menganggap bahwa rencana Allah
sudah ada lebih dahulu dan bahwa
keputusan dan tindakan manusia
merupakan akibat, Penganut
Arminianisme menganggap bahwa
Allah memberikan kebebesan kepada
manusia untuk memilih.
KARYA MULA-MULA ALLAH:
PENCIPTAAN
Berkaitan dengan penciptaan maka
setidaknya perlu diketahui pula
mengenai doktrin penciptaan. Oleh
sebab itu dapat diketahui ada
beberapa alasan mengapa dianggap
perlu untuk belajar doktrin
penciptan:
1. Karena Allah cukup banyak
menekankan alasan penciptaan
(Yoh. 1:1-3)
2. Doktrin penciptaan merupakan
hal yang penting bagi iman
gereja
3. Pengertian doktrin penciptaan
mempengaruhi pendangan
selanjutnya terhadap doktrin-
doktrin yang lain.
4. Doktrin penciptaan sebagai
identitas pribadi dalam
keagamaan Krsiten
5. Pelajaran doktrin penciptaan
memiliki kesinambungan
dengan denga ilmu-ilmu alam,
dan
6. Agar mendapatkan suatu
pengertian yang cermat dan
tepat dan tidak keliru
mengenai doktrin keselamatan.
Selanjutnya, perlu juga dibahas
mengenai unsur-unsru ajaran Alkitab
tentang penciptaan, dimana awalnya
penciptaan dari awal kekosongan,
selanjutnya pula bahwa sifat
penciptaan itu sendiri mencakup
semua aspek, penciptaan berusaha
menolak dualism, penciptaan
merupakan karya Allah Tritunggal,
dalam penciptaan ada maksud dan
tujuan Allah yakni agar manusia
memuliakan Allah. Dan pada
akhirnya, setelah mengetahui
maksud doktrin keselamatan
dipelajari maka setiap individu
mengetahui makna teologis
mengenai doktrin keselamatan yakni:
menyatakan bahwa semua yang ada
berasal dari Allah, karena Dialah
yang awal dari segalanya. Tindakan
penciptaan yang Allah lakukan
bersifat unik, selain itu pula doktrin
penciptan menunjukan bahwa Allah
menciptakan semuanya dengan
tujuan baik, dan doktrin penciptaan
juga menonjolkan tanggung jawab
manusia terhadap Allah.
KARYA KESINAMBUNGAN ALLAH:
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan yang Allah lakukan
terhadap manusia dan alam semesta
setidaknya dapat dilihat dari dua
aspek, yakni: perama bahwa ialah
tindakan Allah dalam melestarikan
keberadaan ciptaan-Nya, sedangkan
yang kedua adalah tindakan Allajh
dalam menuntun dan mengarahkan
rangkaian peristiwa sedemikian rupa
sehingga memenuhi maksud-
maksud-Nya. Oleh karena itu ada
beberapa hal tindakan pemeliharaan
dan pemerintahan Allah terhadap
ciptaan-Nya, yakni: pemeliharaan
sebagai maksud pelestarian dimana
Alah bermaksud mempertahankan
keberadaan ciptaan-Nya, melindungi
ciptaan-Nya dari celaka dan
kehancuran. Selanjutnya
Pemeliharaan sebagai pemerintahan
yang Allah lakukan sebagai upaya
jangkauan kegiatan pemerintahan
Allah, dengan maksud agar setiap
yang terjadi dalam alam semesta
dapat menggenapi rencana-Nya bagi
ciptaan-Nya itu sendiri.Tentunya,
pemeliharaan yang Allah lakukan
memiliki tujuan bik bagi ciptaan-
Nya. Sebagai contoh karena manusia
telah berdosa maka manusia tidak
mungkin dengan sendirinya bisa
menghampiri Allah dalam
keberdosaan, oleh sebab itu Allah
dengan kepemerintahan-Nya maka Ia
dengan kuasanya datang kedalam
dunia untuk menyelamatkan setiap
manusia yang percaya kepada-Nya.
Setidaknya ada beberapa ciri-ciri
kegiatan kepemerintahan Allah,
Yakni: Pemerintahan yang bersifat
universal berkaitan dengan apa yang
terjadi dalam hidup manusia guna
menjangkau segala sesuatu,
pemeliharaan Allah tidak berpusat
pada umat-Nya melainkan kepada
setiap Manusia, Allah itu pemurah
dalam pemerintahan-Nya, Allah
memiliki kedaulatan mutlak daam
pemerintahan-Nya. Selanjutnya bila
pemeliharaan Allah itu nyata dalam
kehidupan setiap individu,
hendaknya individu tersebut perlu
kembali merefleksi diri guna
merenungkan sifat pemeliharaan
Allah oleh sebab itu maka inidvidu
tersebut harus tetap menjalin
hubungan yang baik dengan Allah di
dalam doa.
KEJAHATAN DAN DUNIA MILIK
ALLAH: SEBUAH MASALAH KHUSUS
Permasalahan yang dialami manusia
adalah hal-hal yang bersifat jahat
atau kejahatan dimata Allah,
kejahatan pada hakekatnya dapat
digolongkan dalam dua jenis yakni :
kaejahatan alamiah dan kejahatan
moral. Dan ada beberapa bentuk
penyelesaian untuk masalah-masalah
tersebut diantaranya: Finitisme
(penolakan terhadap kemahakuasaan
atau menghapus ide tentang
kemahakuasaan Allah), Modifikasi
atas pengertian kebaikan Allah, dan
penolakan terhadap kejahatan.
Sehinga dengan demikian maka
diketahui bahwa suatu penyelesaian
memang sudah ditawarkan aka
tetapi agaknya penyelesaian masalah
kejahatan tersebut diatas berada di
luar jangkauan kemampuan
manusia. Oleh sebab itu manusia
perlu menyadari bahwa bila
kejahatan ada dalam diri manusia
maka peru menyadari bahwa Allah
menciptakan manusia segambar dan
serupa dengan Allah dan dengan
tujuan baik untuk memuliakan Allah,
bukan untuk berdosa. Selain itu
pula setiap individu perlu
mengevaluasi ulang atas apa yang
merupakan kebaikan dan kejahatan.
Sehingga dengan demikian individu
menyadari kebaikan dan kemurahan
Allah dalam sepanjang
kehidupannya yang membuat
individu tersebut dapat berkaca
mengenai apa yang sudah diberikan
kepada Allah sepanjang hidupnya
guna menyenangkan hati Allah.
selain itu pula setiap individu perlu
menyadari bahwa kejahatan pada
umumnya sebagai akibat dari dosa
pada umumnya, artinya bahwa
manusia harus menyadari bahwa
sejak manusia petama (Adam-Hawa)
jatuh kedalam dosa mengakibatkan
manusia atau keturunan selanjutnya
ikut berdosa, sehingga individu atau
setiap manusia dituntut untuk
selalu mendekatkan diri dengan
Tuhan. Selain itu pula, setiap
individu perlu mengingat bahwa
kejahatan bukan hanya diakibatkan
karena Dosa turunan, atau kuasa
Iblis.Akan tetapi bisa akibat dari
kelalain-kelalaian individu-individu
itu sendiri. Dengan demikian pada
akhirnya memang manusia sangat
tidak mungkin dengan sendirinya
dapat melepaskan dan
menyelelsaikan kejahatan dan
dosanya, oleh karena itu Allah yang
sangat ppengasih itu rela
berkoraban di dalam diri Yesus
Kristus untuk mati sebagai korban
penebusa akan dosa manusia.
AGEN KHUSUS ALLAH: MALAIKAT
Tampaknya tentang doktrin malaikat
memiliki sejarah yang lebih
bervariasi.Oleh karenanya, doktrin
tentang malaikat tidak selalu
dianggap merupakan masalah.
Istilah Ibrani yang utama untuk
sebutan malaikat ialah (mal’ak) dan
istilah Yunaninya adalah (angelos)
yang mengandung arti yang sama
yakni: utusan, pembawa berita.
Berkatian dengan asal-usul dari
pada malaikat itu sendiri, agaknya
tidaklah dinyatakan secara tegas
bahwa malaikat-malaikat itu
diciptakan, dan mereka juga tidak
disebut dalam kisah tentang
penciptaan.Oleh karenanya, malaikat
merupakan makhluk rohani; malaikat
tidak memiliki tubuh jasmaniah.
Dengan demikia, secara umum
malaikat tidak dapat dilihat secara
kasat mata, akan tetapi bila Allah
meghendaki untuk itu maka setiap
manusia yang diberi karunia dapat
melihat malaikat. Hal ini
dimaksudkan agar mereka dapat
berinteraksi dengan mereka, karena
mereka memiliki inteligensi dan
kehendak (II Sam. 14:20) karena
kekuatan mereka diperoleh dari
Allah sebab itu mereka tetap
bergantung pada kehendak baik
Allah, guna memuji dan menyembah
Allah. Oleh sebab itu, karena
mereka berasal dari Allah maka ada
bebrapa hal kegiatan yang mereka
lakukan untuk Allah diantaranya:
Memuji dan memuliakan Allah (Maz.
103:20), Pembawa kabar atau amanat
Allah (Ul. 33:2), melayani orang-
orang percaya dan melindungi
mereka (Kis. 12:6-11), dan lain
sebagainya. Sekalipun demikain,
bahwa Malaikat ada untuk tujuan
baik Allah, akan tetapi ada pula
malaikat yang jahat. Dikatakan
mereka jahat maka sudah dapat
dipastikan bahwa malaikat yang
jahat itu pula memiliki pemimpin,
dimana di dalam Alkitab biasa diberi
nama Iblis, Pendakwa, musuh, Satan
dalam bahasa Ibrani, dimana
kegiatan roh jahat itu menyesatkan
manusia, sakit penyakit, kerasukan
roh jahat. Akan tetapi pada akhirnya
malaikat jahat atau Iblis atau Satan
mereka akan menghadapi
penghukuman kekal di dalam api
neraka bersama dengan
pengikutnya.Berkaca dari malaikat
baik maupun yang jahat setidaknya
ada beberapa hal yang dapat
diperhatikan, dimana selama hidup
seharusnya orang percaya dengan
sungguh-sungguh percaya kepada
Tuhan, dengan hidup memuji dan
memuliakan nama Tuhan serta
hidup seturut kehendak Tuhan
begitu pula selalu mawas diri atas
setiap tipu daya muslihat Iblis yang
dapat menjatuhakan iman orang
percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar