Minggu, 23 Maret 2014

Gereja dan perkembangannya

GEREJA DALAM MASA
PERKEMBANGANYA
Dr. Ely Baene
PENDAHULUAN
Di era global ini gereja
diperhadapkan dengan adanya
dinamika zaman yang mana setiap
detik diperhadapkan dengan
perubahan,baik dalam kehidupan
social ,ekonomi,hukum,budaya,informatika
dan teknologi.Semua itu telah
diatur menurut sistemnya yang
memungkinkan akan berdampak
positif atau negatifdalam kehidupan
warga gereja yang tinggal ditengah-
tengah masyarakat yang
berkecenderungan memiliki
persoalan yang kompleks.Dalam
situasi seperti ini Gereja tak boleh
berdiam diri, dan diharapkan untuk
memberikan jawaban atas apa yang
telah dialami warganya,
Mungkinkah filosofi,Visi dan Misi
Gereja tetap eksis atau harus
mentranformasi diri?
DASAR FILOSOFIS GEREJA
Secara filosofis dapat dikenali
melalui : Arti dari Gereja itu
melalui dasar Alkitabiah baik dalam
PL maupun PB dan historisnya.
1. DALAM PERJANJIAN LAMA
Kata gereja diambil dari kata Ibrani
“Qa-hal” yang diartikan kumpulan
atau pertemuan(secara
harafiah)Kata ini dipakai dalam
Biblia Hebraica (kitab bahasa
Ibrani)sebanyak 123 kali dan
melihat konteksnya. “Qa-hal” dapat
dikenali dalam konteks: a.
Kumpulan yang
direncanakan,seperti Yakob
mengumpulkan anak-anaknya
dalam Kitab Kejadian 49:6 diartikan
perkumpulan(kata “Qa-hal”)
Seperti yang diperbuat oleh
Yerobeam waktu pulang dari
mesir,dalam I Tawarikh 12:3 yang
diartikan jemaah Israel (kata “Qa-
hal). B.Perang atau konflik . Seperti
dalam Yehezkiel 17:17 yang
diartikan kumpulan orang banyak
dan dalam I Tawarikh 13:2 yang
diartikan jemaah Israel.
C.Peredilan. seperti Yehezkiel
23:45-47 yang
diartikan :sekumpulan orang atau
kumpulan orang. D.Pertemuan
Keagamaan. Seperti  dalam I Raja-
raja 8:1 yang
diartikan :berkumpul, Dengan
demikian kata Qa-Hal semata-mata
berarti sejumlah orang yang
berkumpul dengan konteks:
kumpulan yang
direncanakan,perang/
konflik,peradilan dan pertemuan
keagamaan. Dalam konteks
sekarang diartikan : kumpulan
dalam konteks pertemuan
keagamaan; Special Christiani yang
disebut Gereja.
2. DALAM PERJANJIAN BARU
Ada dua kata yunani /Gerika yang
dipakai untuk mengenali arti Gereja
yaitu: a. Kuriakos,bentuk adjective
dari kurios (inggris :Church)yang
berarti milik Tuhan.Kata ini
dipakai 2 kali dalam PB yaitu I
Korintus 11:20 mengenahi
perjamuan Tuhan dan Wahyu 1:10
mengenahi hari Tuhan.Kata itu
kemudian mulai biasa digunakan
untuk menunjukan hal-hal yang
lainya seperti: tempat atau orang-
orang atau dinamisasi atau tanah
air yang erat sekali hubunganya
dengan kelompok orang yang
menjadi milik Tuhan. B. Ekklesia
( arti siding raknyat;gereja)kata ini
terdiri dari dua suku kata : ek :
keluar dan klesis :dipanggil
(kaleo:memanggil).Kata ini dalam
perjanjian Barusering muncul
dengan diikuti dengan kata
tambahan genetif (milik) tou Theou
(dari Allah) untuk membedakan
dalam berbagai arti.Secara literal
Ekklesia berarti siding raknyat dan
pada zaman Yunani kuno siding ini
sering digunakan seperti:Kis Ras
19:39 Ekklesia berarti siding
raknyat yang sah yang dikontruksi
oleh manusia. Atas keputusan
manusia.
Ekklesia du Deo(Ekklesia you
Theou) suatu siding raknyat yang
dikontruksi oleh Allah sehingga
yang menghipun Allah sendiri(Kis
20:28; I Kor.1:2,10:32,11;22, I
Tes.2:14 yang diartikan :jemaat
Allah) Penggunaan kata ini erat
sekali dengan umat Israel
(Kis.7:38)dan beberapa metafora
yang berbeda-beda untuk
menjelaskan arti dan fungsi gereja
yaitu:Gereja disebut Tubuh Kristus
(1 Kor.10:27, 12:17,Ef. 1:23,4:15 Kol
1:4) dimana orang dimasukan
didalamnya melalui Babtisan dan
Perjamuan Kudus. Gereja disebut
orang-orang kudus (1 Kor. 1:2),
Rumah Allah (Ibr 4:9) Kawanan
domba Allah dan Kristus (1 Pet.
5:2, Luk 12:32) Gereja memiliki
hubungan yang erat dengan Kristus
karena Kristus sendiri yang
mendirikan JemaatNya(Mat.16:18)
dan tugasnya memberikan
kesaksian tentang Dia.
Dengan demikian Gereja adalah
lembaga yang dikontruksi oleh
Allah sendiri dalam diri Yesus
Kristus yang berada ditengah-
tengah dunia untuk mengemban
funsinya sebagai tubuh
Kristus ,perkumpulan orang
kudus,Rumah Allah ,Imamat Yang
rajani dengan tugas memberikan
kesaksian tentang Kristus.
HISTORISNYA
Perkembangan gereja bergerak
mulai  gereja yang dibangun oleh
Roh Kudus pada hari pentakosta
dan menuju kepada
perkembanganya.Dalam Injil
Sonoftik (mateus, Markus,
Lukas )dan surat-surat Paulus
Nampak sekali bahwa gereja
merupakan pokok perhatian
tersendiri. Namun secara waktu
diberi peran yang sangat penting
yaitu : Antara KEBANGKITAN
KRISTUS dan MASA KEDATANGAN
YANG KE DUA.(Eskaton/Parusia)
yang telah dibangun dalam Teologia
Paulus.
KONSEP-KONSEP GEREJA
1. GEREJA PURBA
Ada tiga jabatan hirarkhi yaitu
Episkopos atau bishop , penilik
Jemaat; Presbuterios : Tua-tua
(older); Diakonos : Diaken. Dengan
fungsi dan tugasnya masing-masing
sampai menemukan pandangan
bahwa :Yesus memberikan jabatan
Petrus kepada Uskup kota Roma
dan jabatan rasul kepada para
uskup secara umum (succesio
Apostolika) dan pandangan bahwa
Uskup Roma diterima sebagai yang
paling mulia.
2. GEREJA ROMA KATOLIK
Gereja merupakan masyarakat yang
terbentuk secara Illahi yang
anggota-anggotanya terdiri dari
setiap ras dan bangsa ,semuanya
berpegang pada satu iman,
semuanya menggunakan sakramen-
sakramen yang sama sebagai
sarana kekudusan dan keselamatan
dan semua diperintah dengan
lemah lembut oleh pengganti Santo
Petrus ,wakil Kristus sang Paus
(C.B Pallen,Catolic Church
Dictionary 1925,hal 180-1)
3. GEREJA ANGLIKAN
Anglikan menjelaskan bahwa Gerja
Kristus yang kelihatan adalah
sebuah jemaat yang terdiri dari
orang-orang percaya dimana Firman
Allah yang murni dikhotbahkan
serta sakramen-sakramen
dilayankan dengan sebagaimana
mestinya sesuai dengan perintah
Kristus (Article xix of The
Thirty,Nain ,Article of The Church
of England)
4. GEREJA REFORMASI
Pengakuan Iman Westminster
menyatakan : Gereja yang am atau
Gereja universal, yang tak
kelihatan ,terdiri dari sejumlah
orang yang terpilih … Gereja yang
kelihatan yang juga am atau
universal menurut Injil terdiri dari
semua orang diseluruh dunia yang
mengakui iman yang benar
bersama dengan anak-anak
mereka..
5. GEREJA BABTIS
Pengakuan Iman Babtis dalam
tahun 1646 menyatakan
bahwa :Gereja adalah suatu
perkumpulan orang-orang kudus
yang kelihatan , yang dipanggil dan
dipisahkan dari dunia oleh Firman
Allah dan Roh Allah untuk
memberikan pengakuan iman yang
kelihatan tentang Injil setelah ia
dibabtis kedalam iman tersebut
(Artikel XCXIII) Beberapa tokoh
babtis masa kini ada yang
mengakui realitas gereja universal
dan ada yang tidak dan dikenal
dengan Gereja Independent saat ini.
6. GEREJA DI ASIA.
Menurut .H. Hadiwijono . Gereja
tidak memiliki tujuan pada dirinya
sendiri melainkan adalah
persekutuan orang-orang yang telah
dipanggil untuk menjadi sarana
berkembangnya Kerajaan Allah.
Gereja harus bertumbuh ke dalam
dengan makin bertambah-tambah
di dalam kedewasaan iman dan
pengetahuan tentang Kristus .
Keluar: Gereja harus memasyurkan
Injil kepada semua orang sebab
Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang
percaya Pemasyuran Injil itu harus
dilakukan dengan pelayanan
Firman dan pelayanan kasih dan
perbuatan.
Hadiwijono melihat bahwa di dalam
hidup sehari-hari Gereja sering
tampak sebagai lembaga belaka ;
sebagai organesasi dengan segala
kesibukanya. Kebaktian hari
minggu ,kesaksian, Penyelidikan
Alkitab,Komisi-komisi,ekolah
Minggu,Remaja,Pemuda,Wanita dan
dengan Dewan Gerejanya baik yang
setempat maupun sewilayah atau
bersifat Nasional ,regional dan
Internasional,Kesibukan-kesibukan
itu makin hari bukan makin
berkurang melainkan justru makin
bertambah.
E.G Singgih mengemukakan :
pergumulan menyeluruh gereja-
gereja di asia berada pada tahap
mencari suatu eklesiologi yang
relevan bagi asia ; contoh-contoh
Gereja di India,Korea
Selatan,Bangladesh,dst.
7. GEREJA-GEREJA YANG SEDANG
BERKEMBANG DI ERA KINI
AFRIKA UTARA (Data : OMS
Internasional) Ada lebih dari 10.000
orang non Kristen yang tinggal di
pegunungan yang bertobat ,mejadi
orang Kristen. BANGLADESH
(Data:OMS Internasional) Pada
tahun 1998 ada sekitar 28 Gereja
Talitakum di Bangladesh, pada
tahun tersebut dalam kerja sama
dengan misi OMS mereka mulai
menerapkan prinsip multiplikasi di
setiap komonitas bagi Kristus , Pada
Tahun 2008 mereka mendirikan
Gereja yang ke 1000. Jadi dalam
waktu 10 tahun telah berdiri 792
gereja. Demikian juga terjadi di
Amerika latin dan Asia Tenggara.
8. GEREJA GEREJA DI INDONESIA
Pada umumnya Gereja-gereja di
Indonesia masih mengadopsi filosofi
barat tentang hidup bergeja
yaitu :Gereja yang kuat apabila
mandiri dalam organesasi,
keuangan dan Misi
(Governmenting,Supporting,Propagating)
sehingga sudah puas apabila sudah
mencukupi kemandirian tersebut.
Dengan adanya perkembangan
politik maka gereja di Indonesia
cenderung untuk
menentukan ,model ekklesiologinya
yaitu: Gereja satelit,Gereja
Induk,Gereja Rumah,Gereja sel,
atau gereja-gereja dalam kelompok
kecil-kecil yang tersembunyi.Karena
itu Gereja-gereja di Indonesia
cenderung kepada hidup dalam
satu denominasi dan
independen ,kalau tidak pada
rumpunnya maka dianggap
menyimpang,misalnya rumpun
PGI,PII,DPI
9. MODEL GEREJA YANG
DIHARAPKAN DALAM MASA
PARUSIA
Gereja di era ini diharapkan untuk
mempersiapkan diri untuk
menhadapi masa parusia dimana
Kepala Gereja untuk menyongsong
TubuhNya yaitu Kristus
menyatakan diri untuk menjadi
Hakim.  Untuk mendapatkan model
gereja tersebut perlu kita
menelusururi model Gereja dalam
Kitab Wahy u yang mana model
gereja ini sebagai tolok ukur
kehidupan gereja di sepanjang abad
disepanjang sejarah gereja.Dalam
hal ini Ray C.Stedman dalam
bukunya Petualangan menjelajah
Perjanjian Baru membahas panjang
lebar tentang kondisi gereja
menurut Kitab Wahyu yaitu:
dengan cara bertanya : Apa yang
telah Engkau lihat (Wahyu 1) Apa
yang telah terjadi sekarang (Wahyu
2-3),Apa yang akan terjadi
kemudian(Wahyu 4-22). Karena itu
Gereja diharapkan untuk mengenali
tentang : Apa yang terjadi
sekarang? Dimana sekarang gereja
ini berada dengan cara mencermati
adanya surat yang ditujukan
kepada masing-masing jemaat
yaitu:
a. KEPADA JEMAAT DI EFESUS
Jemaat ini secara lahiriah sukses
tetapi mulai kehilangan kasihnya
yang mula-mula- motivasi
pendorong yang begitu dibutuhkan
bagi efektifitas didalam kehidupan
Kristen.Ketika kita memerhatikan
surat ini dari sudut pandang
sejarah gereja ,kita dapat melihat
bahwa banyak jemaat mulai
kehilangan kasih mereka yang
semula, selama periode tepat
setelah kematian para rasul.
Periode Efesus didalam sejarah
gereja ini meliputi tahun-tahun
setelah 70 M ketika Bait Allah di
Yerusalem dihancurkan hingga
sekitar tahun 160 M selama itu
ratusan gereja secara harafiah telah
meninggalkan pelayanan mereka
yang hangat dan penuh
belaskasihan kepada dunia dan
beralih kepada agama yang
institusional yang formal dan tanpa
kasih,gereja menjadi dikuasai oleh
konflik dan perdebatan-perdebatan
theologies.
Dengan adanya nubuatan itu
bersifat progresifitas ,walaupun
sudah tergenapi maka nubuat itu
masih berlaku pada zaman yang
berikutnya maka dari itu apakah
gereja dimana kita berada masih
berada dalam masa berdebat terus
dalam theologies dan sampai kapan
it uterus terjadi dan dampaknya
kasih yang sebenarnya hidup dalam
gereja menjadi pudar,gereja yang
memilki kasih semu.
b. KEPADA JEMAAT DI SMIRNA
Kata Smirna berasal dari kata
dasar “mur” yaitu suatu rempah
harum atau wewangian yang
diperoleh ketika kulit muda pohon
mur yang sedang berbunga ditusuk
atau dihancurkan.Nama itu
memang cocok dengan jemaat
smirna abad pertama,yang
menebarkan keharuman Kristus
diseluruh wilayah itu karena
yemaat itu kerap dianiaya. Secara
historis jemaat smirna ini mewakili
periode yang disebut Zaman martir
yang berlangsung dari sekitar 160
M hingga munculnya tokoh yang
disebut sebagai kaisar Kristen
pertama ,Konstantinus yang
Agung ,pada tahun 324 M. Periode
ini disebut Zaman Martir karena ini
bukanlah satu-satunya masa di
dalam sejarah ketika banyak orang
Kristen menjadi martir.
Dengan adanya perkembangan
politik yang terjadi di era ini
khusus bagi Negara-negara yang
anti dengan kekristenan sudah
pasti orang yang sudah percaya
kepada Tuhan Yesus banyak sekali
mengalami penganiayaan , siapkah
kita jadi martir.
c. KEPADA JEMAAT DI
PERGAMUS
Kata pergamus berarti “telah
menikah” Gereja ini telah menikahi
dunia dan jemaat ini sedang
berusaha untuk hidup bersama
dengan system dunia yang tidak
bertuhan. Semua sikap dan system
nilai dunia yang tidak percaya itu
telah merembes kedalam proses-
proses gereja . Tahap pergamus
dalam sejarah gereja adalah periode
waktu diantara kenaikan
Konstantinus yang Agung keatas
takhta pada tahun 324 M hingga
abad ke 6 , ketika era Paus
dimulai. Inilah masa perkawinan
pertama antara gereja dan Negara.
Ketika konstantinus menjadikan
agama Kristen sebagai agama resmi
Kekaisaran Romawi.Dalam periode
sejarah ini , gereja sedang
menikmati popularitas yang cukup
besar. Gereja tidak lagi dipandang
sebagai sebuah keluarga iman,
tetapi sebagai sebuah kerajaan
duniawi yang formal ,kurang lebih
mirip dengan kerajaan-kerajaan
lain. Saat pengaruh politik gereja
menguat ,pengaruh rohaninya
melemah.
Dengan demikian dalam
perkembangan gereja diharapkan
mengenali tentang bahaya-bahaya
serkularisme yang telah menyusup
di dalam sendi8 kehidupan gereja
agar tak lagi mengawinkan dengan
system yang ada dalam dunia
sehingga menjadikan tergesernya
jati diri gereja.
d. JEMAAT DI TIATIRA
Jemaat ini sedang melalui sebuah
periode perzinahan rohani dan
telah kehilangan kemurniannya,dan
perlu memurnikan dirinya , supaya
jangan Tuhan sendiri yang
memurnikannya melalui proses
disiplin yang menyakitkan.Jemaat
ini adalah jemaat yang paling
bobrok diantara ketujuh jemaat
tersebut dan menjadi symbol suatu
periode yang paling gelap dan
bobrok di dalam sejarah Kristen
dan merupakan abad kegelapan.
Periode ini dialami ketika gereja
kehilangan semangat dan
kemurniannya ketika gereja
disusupi oleh takhayul dan
kekafiran . Abad Kegelapan
berlangsung dari abad ke tujuh
hingga ke enam belas ,ketika
reformasi dimulai.
e. JEMAAT DI SARDIS
Jemaat ini telah mememukan
kembali kebenaran ,tetapi tidak
punya kemampuan untuk bertahan
hidup.Jemaat itu telah membangun
reputasi yang baik,tetapi keadaan
di dalamnya benar-benar mati dan
bobrok.Kini kita akan menyebut
orang Kristen di Sardis sebagai
orang-orang Kristen yang nominal
(kata nominal berasal dari akar
kata *nama* ) berarti orang-orang
Kristen di sardis hanyalah orang-
orang Kristen yang hanyalah
namanya Kristen . Dalam hal ini
Yesus memberitahu mereka :Kamu
mempunyai reputasi , dikenal
sebagai gereja yang hidup,tetapi
kamu mati . Kelihatanya jemaat
sardis sebagaian besar terdiri dari
orang-orang yang secara lahiriah
mengakui Kristus tetapi tidak
mempunyai kehidupan rohani yang
nyata . Inilah gambaran tentang
periode Reformasi dari abad ke
enam belas sampai ke delapan
belas.Walaupun gereja-gereja
Reformasi mulai dengan api
semangat yang berkobar ,kobaran
itu segera padam karena abu putih
dari suatu ortodoksi yang mati.
f. JEMAAT DI FILADELFIA
Jemaat ini adalah jemaat yang luar
biasa. Tuhan tidak memberikan
kritik apapun mengenahi jemaat
ini. Dia memuji jemaat Filadelfia
karena jemaat ini taat dan setia
kepada firman. Jemaat ini hanya
memiliki sedikit kekuatan .
kataNya yaitu kekuatan batiniah
yang tenang dari Roh Kudus yang
dikontraskan dengan kuasa
struktur politik dunia yang begitu
mencolok. Jemaat ini
melambangkan gereja di abad ke
Sembilan belas , era kebangunan
Injili yang besar , ketika Gereja
Kristen tidak terlalu
berkonsentrasi pada usaha
menghimpun kekuasaan politik
dan lebih berkonsentrasi untuk
mentaati kekuatan batiniahnya
yaitu Roh Kudus. Gereja di era ini
dipacu untuk bertindak dan
menjangkau ujung-ujung bumi yang
terpencil di dalam gerakan
misionaris yang besar.
g. JEMAAT DI LAODOKIA
Jemaat ini jemaat yang kaya, dan
berkata : Kami sama sekali tidak
membutuhkan apapun dari
Allah,Kami sudah mempunyai
uang , pengaruh, kuasa itu yang
kami butuhkan . Allah berfirman :
Kalian orang-orang yang bodoh dan
buta , tidak tahukah kalian bahwa
tidak mempunyai apa-apa , kalian
merana dan miskin patut dikasihani
dan buta? Belilah dariKu emas yang
telah dimurnikan oleh api .
Tuhan menggambarkan diriNya
sedang berdiri di depan pintu
gereja , mengetuk pintu dan
menunggu untuk dipersilahkan
masuk , Kalian tidak dingin dan
tidak juga panas firman Tuhan.
Orang-orang Laodokia tidak seperti
jemaat sardis yang begitu dingin
seperti mayat namun mereka juga
tidak seperti jemaat filadelfia yang
panas , hidup dan vital, mereka
hanya suam-suam kuku.
Masing-masing ke tujuh jemaat di
kitab Wahyu ini mewakili suatu
masa yang spisifik di dalam sejarah
gereja dan ketika kita menengok
kebelakang kepada perjalanan
sejarah gereja selama dua puluh
abad kita dapat melihat betapa
akuratnya setiap symbol nubuatan
ini seperti yang dengan jelas
diteguhkan oleh sejarah dan
nubuat. Laodokia melambangkan
Gereja zaman akhir …Zaman kita.
Dan faktanya kita hidup di zaman
Laodokia dimana gereja
menganggap dirinya kaya padahal
sebenarnya miskin,ketika gereja
menjadi suam , tidak panas
ataupun dingin.
Dengan menelusuri perkembangan
gereja ,kita diajak untuk memberi
respon, guna untuk mempersiapkan
diri untuk mengambil keputusan
dalam mempersiapkan diri menanti
kedatangan Kristus sebagai
Gembala Yang Agung dan kepala
gereja disegala zaman.
Gereja diajak untuk menjadi umat
pemenang dan berjuang untuk
menang sebab : BARANG SIAPA
MENANG , IA AKAN KUDUDUKAN
BERSAMA-SAMA DENGAN AKU
DIATAS TAHTAKU SEBAGAIMANA
AKUPUN TELAH MENANG DAN
DUDUK BERSAMA-SAMA DENGAN
BAPAKU DIATAS TAKHTANYA
(WAHYU 3 :23) Untuk itu marilah
kita setia sampai akhir dan kuat
sampai akhir dalam situasi maupun
kondisi apapun.Amin
DAFTAR PUSTAKA
.Dieter Bocker Theologi 1991
Pedoman Dogmatika,Jakarta BPK
Gunung Mulia
.Ryire Charles C 1992 Theologi
Dasar ,Yogyakarta, Yayasan Andi
.Joseph a Fitzmyer 1989 Paul and
His Theology New  Jersey 07632
Rich Warren ,The Purpuse Driven
Chrurh ,malang Gandum Mas
Mawent MT 2008 Perjanjian Lama
dan Theologi
Kontektualisasi.Jakarta, BPK
Gunung Mulia
Vine 1981, Expository Dictionary of
Old and New Testament Words
New jersey
Rey C Stedman, 2009 Petualangan
Menjelajah Perjanjian Baru,Jakarta,
PT Duta Harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar