Rabu, 11 April 2018

ANALISA TENTANG PEKABARAN INJIL YANG EFEKTIF BAGI PERTUMBUHAN GEREJA


NAMA: ELIYONA BAENE
MAKALAH BAB IV
SELALU EXIS DALAM KEADAAN
BERSAMA ISTRI TERSAYANG. GBU
TTD. KHEZIA S. 


BAB IV
ANALISA TENTANG PEKABARAN INJIL YANG EFEKTIF BAGI PERTUMBUHAN GEREJA  (BNKP ) HOYA EWO NIAS SELATAN
            Pada Bab-bab sebelumnya telah di bahas mengenai latar belakang masalah, dan sistematika penulisan, hubungan pekabaran injil dan pertumbuhan gereja serta tentang gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo Nias Selatan, yang merupakan Sebagai   objek yang di teliti oleh penulis. Oleh karena itu pada Bab IV (empat) ini maka penulis akan berusaha menganalisa objek-objek ini yang berdasarkan dengan data-data yang telah penulis kumpulkan sebagai berikut:
4.1.            Analisa Pekabaran Injil di Gereja BNKP Hoya Ewo Nias Selatan
Berdasarkan analisis dari data Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas bahwa analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna dengan meneliti secara mendalam.[1] Berhubungan dengan Pekabaran Injil  yang Efektif di Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo, penulis berpendapat bahwa analisa supaya dapat meningkatkan Pekabaran Injil yang semaksimal dan berkualitas.  
Menurut Kamus Bahasa Indonesia bahwa: analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya),[2] oleh karena itu untuk mengetahui keadaan-keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab; duduk perkaranya) harus menguraikan suatu pokok atas berbagai bagian untuk memperoleh bagian yang tepat dan pemahaman dari arti keseluruhan. Dengan berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh penulis di dalam Bab III maka Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo telah menerapkan Pekabaran Injil yang efektif dalamm setiap program pelayanan Gerejanya dengan tujuan mencapai visi dan misi yang di tetapkan. Namun dalam hal ini ternyata tidak mudah dalam melakukannya karena ada banyak hambatan-hambatan atau kesulitan-kesulitan yang di alami pada saat melaksanakan Pekabaran Injil tersebut dalam Gereja, walaupu jemaat terlihat jumlah yang banyak tetapi sepertinya jemaat minimnya jumlah yang terlihat dalam pelayanan dan ibadah di Gereja.  Ketika Minimnya pekabaran Injil dalam gereja BNKP Hoya Ewo, maka  merosot minimnya Jumlah jemaat dalam gereja dan seluruh kegiatan pelayanan Gereja. Minimnya pelayanan dalam setiap bidang yang terlatih dalam pelayanan Gereja, maka minimnya pertumbuhan jemaat dalam setiap bidang yang di mulai dari pertumbuhan Jemaat, Pemuda-pemudi dan juga Khususnya Sekolah Minggu.
Salah satu kesulitan yang menghalangi kurangnya Pekabaran Injil di Gereja BNKP Hoya Ewo Nias adalah  mengenai kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sangat terbatas sehingga Gereja tidak mampu untuk mengambil bagian dalam Pekabaran injil. Dengan terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) maka mengakibatkan program-program yang ada di dalam Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo tidak terlaksana Pekabaran Injil yang Efektif. Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo menerapkan Pekabaran Injil sama seperti yang terdapat di berbagai pelayanan Gereja-gereja pada umumnya, Gereja BNKP Hoya Ewo aktif dalam kegiatan Ibadah Umum, Persekutuan doa jemaat , ibadah rumah tangga, ibadah pemuda/pemudi remaja dan sekolah minggu namun dalam hal ini tetap dapat di rasakan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berjalan  tapi seperti suatu rutinitas.
Untuk lebih efektif pekabaran Injil di Gereja BNKP Hoya Ewo Nias Selatan, penulis memberikan pendapat bahwa gereja harus melakukan tindakan untuk memaksimalkan pelayanan dalam gereja dalam melaksanan suatu kerjasama dalam Jemaat, pemimpin juga memberikan dorongan terhadap Jemaat untuk dan bekerjasama terhadap Jemaat Gereja supaya dapat melihat persoalan yang ada dan persoalan yang terjadi pada pelayanan tersebut seperti yang penulis jelaskan dalam Bab III tentang Visi dan Misi Gereja yang ada bahwa gereja memiliki visi misi yang baik dalam melihat  inti persoalan  yaitu ”Visi adalah kemampuan untuk melihat inti pada persoalan pada pandangan kedepan yang bisa merasakan  sesuatu perubahan yang akan terjadi. Visi gereja BNKP adalah di buat dengan singkat sehingga cepat di pahami oleh jemaat yaitu: “Teguh dalam Persekutuan dan Menjadi Berkat Bagi Dunia”.  Misinya yaitu “Menata dan membangun Persekutuan yang indah dan teguh di BNKP berdasarkan Kasih Kristus dalam kehidupan yang seia-sekata, sehati sepikir, dalam satu Kasih, satu Jiwa dan satu Tujuan, bait yang sifatnya Internal maupun Eksternal”. Tentu dalam mencapai visi misi tersebut otomatis membutuhkan suatu proses dalam pelayanan yang efektif seperti melakukan Penginjilan yang efektif  secara profesional dalam pelayanan tersebut, oleh karena itu penulis berpendapat bahwa Pekabaran Injil di Gereja BNKP Hoya Ewo harus lebih efektif dalam penginjilan, maka dengan setiap visi dan misi gereja tersebut dapat tercapai  dan gereja dapat terlaksana dengan baik. Dengan penulis berpendapat bahwa ketika melihat persoalan dalam visi misi gereja maka gereja BNKP Hoya Ewo akan terlaksanan pelayanan gereja dan berjalan dengan baik. Dalam hal ini analisa menurut penulis tentang pokok-pokok yang berhubungan dengan Pekabaran Injil Yang efektif bagi Gereja BNKP Hoya Ewo penulis menyesuaikan dengan Judul Skripsi.
4.2.            Analisa Metode Pekabaran Injil yang Efektif  di Gereja BNKP Hoya Ewo  Nias Selatan
Analisa metode Pekabaran Injil yang Efektif bagi pertumbuhan Gereja sesuai dengan apa yang penulis telah teliti maka sebaiknya gereja BNKP Hoya Ewo Nias Selatan harus membentuk komisi-komisi yang bisa di andalkan agar program-program gereja dapat tercapai dengan maksimal. Agar komisi-komisi tercapai dalam pelayanan Pekabaran Injil yang efektif maka Gereja memberikan komisi ini dengan mempercayakan kepada Kaum bapak untuk melaksanakan tugas dan panggilan Gereja dalam Hal ini: Pekabaran Injil, Pelayanan Kasih dan Persekutuan serta Pemeliharaan kehidupan iman kaum bapak dalam Jemaat dan juga yang belum berjemaat, dengan cara antara Lain yaitu”
a.      Membimbing dan memimpin bapak-bapak kepada pengenalan dan Penerimaan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
b.      Membina dan mengarahkan bapak-bapak melalui kegiatan agar mereka menjadi bapak-bapak yang baik dan sadar akan tugas panggilannya dan bertanggung jawab dalam keluarga, gereja, masyarakat dan juga Negara.
c.       Membina dan menampung dan mengarahkan serta menyalurkan talenta-telenta yang ada untuk kehidupan bersama yang sehat, kreatif dan berguna dengan bekerjasama dengan komisi-komisi yang lain seperti yang ada di Bab II tentang panggilan dan tugas Gereja.
Dalam pelayanan kaum bapak-bapak ini maka penulis berpendapat bahwa ketika kaum komisi bapak-bapak ini melaksanakan tugasnya sesuai dengan panggilan Gereja maka metode Pekabaran Injil Yang efektif ini maka akan aktif dalam pelayanan gereja  dengan gereja menjadi bertumbuh. Dalam hal ini juga Gereja dan kaum Bapak juga harus bekerjasama dengan Komisi Pemuda/remaja karena Pemuda/remaja merupakan Generasi yang meneruskan pertumbuhan gereja bagi pekabaran injil, jadi pemuda/remaja juga terlibat dalam melaksanakan tugas dan panggilan gereja dalam hal ini: Pekabaran Injil, Pelayanan Kasih dan persekutuan dalam pemeliharan kehidupan iman baik anak-anak, pemuda/remaja dari anggota jemaat maupun yang belum menjadi anggota jemaat tetapi harus bernaung dalam program komisi pemuda/remaja dengan cara antara lain:
a.                   Membantu dan menyelenggarakan kebaktian pemuda/remaja secara teratur
b.                  Membimbing dan memimpin para pemuda/remaja kepada pengenalan dan penerimaan akan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.
c.                   Membina melalui berbagai kegiatan seperti kebaktian, persekutuan doa, pemahaman Alkitab, menampung, mengarahkan dan menyalurkan talenta-talenta yang ada untuk kehidupan bersama yang sehat, kreatif dan berguna seperti latihan-latihan yang lain, musik, vocal, sehingga mereka menjadi pemuda/remaja yang baik dan bertanggung jawab dalam keluarga, gereja, masyarakat dan Negara.
d.                  Mengarahkan dan memupuk pemuda/remaja untuk membangun kehidupan iman dan rasa persaudaraan antara sesama pemuda/remaja.
e.                   Harus ada hubungan kerjasama dengan para orang tua pemuda untuk menyelidiki masalah-masalah pemuda/remaja dan mencoba untuk mengatasinya.
Dalam metode Pekabaran Injil yang efektif bagi pertumbuhan gereja penulis berpendapat bahwa pekabaran Injil yang efektif terlaksanakan jika ada hubungan antara Komisi-komisi saling bekerjasama seperti kaum bapak, pemuda, kaum wanita. Kaum wanita merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dalam gereja, peranan wanita dalam gereja juga sangat terpengaruh dalam pelayanan gereja dan juga ikut terlibat dalam Pekabaran Injil yang efektif bagi pertumbuhan gereja BNKP Hoya Ewo Nias, namun kaum Komisi wanita dapat di percayakan untuk melaksanakan tugas dan panggilan gereja dengan mengabarkan Injil, pelayanan untuk pemeliharan kehiudpan iman para  komisi kaum wanita jemaat dan juga yang belum berjemaat dengan membimbing dan mengarahkan wanita-wanita kepada pengenalan akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadinya dan juga membina dan memimpin wanita-wanita yang masih usia remaja dan juga wanita yang sudah berkeluarga dan para janda melalui berbagi kegiatan agar mereka menjadi wanita-wanita yang baik yang sadar akan tugas dan panggilan gerejaa dan bertanggung jawab  dalam keluarga gereja dan juga masyarakat dan Negara.
Analisa dalam metode Pekabara Inil  ini bahwa penulis mengatakan dalam memberitaka Injil merupakan suatu hak dan kewajiban Gereja yang efektif bagi pertumbuhan gereja untuk membawa orang dalam mengenal akan Yesus Kristus, memberitakan Injil adalah agar semua orang di selamatkan adalah kehendak Allah yang sudah di tetapkan dari kekal (2 Petrus 3:9). Sebelum manusia jatuh dalam dosa rencana keselamatan sudah ada di dalam diri Allah sehingga ketika manusia jatuh kedalam dosa  Allah yang mengambil inisiatif untuk menyelamatkan manusia. Tuhan Yesus memberikan “Amanat Agung  dan Penting sehingga tercatat dalam dalam 4 kitab Injil Perjanjian Baru (Matius 28:19-20, Markus 16,16; Lukas 24:47-59; dan Yohanes 20:21). Panggilan Yesus untuk melakukan penginjilan bukanlah Pilihan atau saran sebuah perintah. Sebaiknya Gereja BNKP Hoya Ewo harus menambahkan metode penginjilan dalam program Gereja, sebab Penginjilan  merupakan kehendak Allah sendiri dan Amanat Agung yang Tuhan Yesus perintahkan kepada murid-murid-Nya.
Gereja tidak boleh mengabaikan Penginjilan sebab tidak semua orang mau menhadirkan gereja atau persekutuan untuk mengabarkan Injil, tidak semua orang dapat membaca literatur Kristen, tidak semua orang menyaksikan atau mendengar siaran Televisi, Radio Kristiani dan juga tidak ada hasil penginjilan secepat dalam Pekabaran Injil Pribadi. Dengan melihat masyarakat desa Hoya Ewo Nias yang mayoritas beragama Kristen tapi masih banyak belum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan juga keadaan ekonomi masyarakat menengah kebawah bahkan rata-rata menengah kebawah yang mempengaruhi masyarakat minim dalam pelayan Pekabarn Injil Yang Efektif  bagi pertumbuhan gereja di BNKP Hoya Ewo Nias. Maka metode Penginjilan yang efektif yang harus di lakukan adalah:
a.             Melalui penginjilan pribadi yaitu dengan cara menceritakan kesaksian hidup tentang kehidupan di dalam Kristus, membagikan traktak yang berisi Firman Tuhan.
b.            Penginjilan melalui bakti social yaitu  dengan cara gereja memberikan bantuan-bantuan seperti obat-obatan, sembako kepada masyarakat Hoya Ewo Nias.
c.             Melalui penginjilan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang di buat di lapangan terbuka agar masyarakat yang melihat dan mendengar Firman Tuhan.
Dalam hal ini juga Sinode di percaya untuk menyediakan sarana dan Prasarana yang dapat menunjang pengetahuan jemaat tentang Pertumbuhan Iman Jemaat dengan menyediakan buku-buku tentang doktrin dan ajaran gereja, buku-buku Penginjilan, dosa, Keselamatan dan Pertumbuhan Gereja, dan juga mengadakan pendalaman Alkitab dan mengadakan seminar Kerohanian.
4.3.            Analisa Pertumbuhan Gereja Di BNKP Hoya Ewo Nias Selatan
Gereja yang berasal dari kata ekklesia adalah persekutuan orang-orang keluar dan terpanggil oleh Tuhan dan memberitakan kabar kesukaan tentang Yesus Kristus. Gereja juga bisa disebut sebagai satu kesatuan tubuh Kristus dengan umat manusia dan sebagai persekutuan dengan Roh Kudus. Jikalau setiap anggota Gereja aktif dalam suatu pelayanan otomatis bisa di pastikan gereja itu akan bertumbuh karena setiap anggota gereja adalah orang yang bekerja untuk Allah dan menjalankan perintah Tuhan. Pelayan adalah orang-orang yang benar-benar aktif dalam melakukan pekerjaan untuk Tuhan. Pelayanan sesama anggota menggambarkan pengajaran yang terdapat pada (1Korintus 12) dan di sini Gereja di lambangkan sebagai tubuh Kristus. Tubuh Kristus, Kristus adalah Kepalanya dan semua orang Kristen atau jemaatnya adalah anggotanya. Setiap anggota tubuh ketika di penuhi oleh Roh Kudus  dan ia diharapkan berfungi dengan kata lain masing-masing orang telah di beri kkarunia rohani karena karunia ini tidak seorangpun di izinkan untuk memilih sendiri karunia rohaninya karena karunia Rohani ini di tetapkan oleh Roh Kudus.
Pertumbuhan gereja bertumbuh karena keterlibatan anggota gereja dalam melaksanakan Pekabaran Injil yang Efektif karena Pekabaran Injil itu sesuatu yang tidak bisa di pisahkan dalam Pertumbuhan Gereja, Gereja bertumbuh karena adanya penginjilan yang di lakukan sesua dengan perintah Tuhan Yesus dengan menjalankan Amanat Agung dalam (Matius 28:19-20). Tugas anggota gereja adalah melaksanakan pekabaran Injil sehingga adanya penginjilan dalam Gereja maka gereja bertumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan gereja meliputi segala sesuatu yang ada sangkut-pautnya dalamm usaha membawa  orang-orang yang tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus Kristus kepada Persekutuan dengan-Nya dan kepada keanggotaan gereja yang bertanggung jawab. Pertumbuhan Gereja yang penulis katakana bahwa anggota-anggota gereja melalui pertibatan dan jiwa-jiwa baru yang merupakan hasil Penginjilan “prang-orang yang belum masuk gereja” sehingga mereka dapat di bawa kepada Kristus dan menjadi anggota gereja.
Penginjilan terutama dalam behubungan dengan perkembangan gereja karena pertobatan jiwa-jiwa baru. Gereja harus bergerak dengan aktif agar pertumbuhan gereja berkembang dengan jiwa-jiwa yang baru melalui penginjilan. Untuk mempraktekkan gereja agar bertumbuh harus mempriorintaskan penginjilan Amanat Agung. Penginjilan merancang program-program untuk memudahkan penginjilan dan menawarkannya pada gereja-gereja dari berbagai macam denomisasi. Maka dengan hal ini penulis mengatakan penginjilan itu tidak biasa-biasa saja tetapi penginjilan itu harus mempunyai perencanaan strategi penginjilan dan juga perencanaan strategi pertumbuhan Gereja sehingga penginjilan ada dan gereja juga ada keduanya saling seimbang.
Pertumbuhan adalah salah satu cirri atau tanda dari kehidupan tetapi bukan saja organism yang mengalami pertumbuhan, organisasi juga dalam hal ini gereja Tuhan harus mengalami pertumbuhan karena ini adalah tanda gereja Tuhan Yang sehat.          Namun menurut (C. Peter Wagner), pertumbuhan Gereja adalah segala sesuatu yang mencakup soal membawa orang-orang yang tidak mempunyai hubungan  pribadi dengan Yesus Kritus ke dalam persekutuan  dengan Dia dan membawa mereka menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab. Berarti gereja bertumbuh karena pertobatan jiwa-jiwa baru dengan melalui pekabaran Injil kepada orang yang belum mengenal Kristus. Menurut (Ron Jenson Dan Jim Stevens), pertumbuhan gereja adalah kenaikan yang seimbang dalam kualitas, kuantitas dan kompleksitas organisasi gereja local.
Pertumbuhan Gereja secara berkualitas adalah hubungan yang baik dengan Tuhan (vertikal) maupun dengan hubungan dengan sesama (horizontal) dan Nampak pada tingkah laku dan karakter dimana hidup di dalam ketakutan, kesatuan dan Kasih. Ini dijelaskan dalam Gereja Mula-mula (Kisah Para Rasul 2:42-47). Sedangkan bertumbuh secara kuantitas bertumbuh karena adanya kualitas yang di miliki dalam diri seorang pemberita Injil sehingga hasil dari itu menghasilkan  kuantits dalam  hal ini menghasilkan jiwa-jiwa baru dengan bertambahnya jumlah jemaat.  Sedangkan pertumbuhan secara Organik adalah dicerminkan dalam perkembangan organic dan structural karena gereja adalah organisme yang kompleks yang harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, jadi gereja harus netral dalam memenuhi kebutuhan. Supaya ketiga ini komponen ini pertumbuhan tersebut seimbang dan saling mendukung maka gereja harus menjadi suatu persekutuan (organisasi) yang sehat sehingga berdampak pada tingkat pertumbuhan secara kualitas maupun kuantitas.





4.4.             Refleksi Teologi
Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang memandang pelayanan di dalam gereja dan melaksanakan Pekabaran Injil dengan tujuan untuk menjangkau jiwa-jiwa yang baru maka gereja akan bertumbuh dengan baik dan sehat. Setiap warga gereja adalah di panggil untuk melayani karena Kristus sendiri telah memberikan teladan kepada Murid-murid-Nya, Allah member kepercayaan kepada warga gereja untuk menjalankan dan pelayanan dalam Pekabaran Injil. Alkitab memberi teladan pada Kisah Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13) dan juga tentang talenta dalam (1Korintus 14:6) dengan memuat pesan-pesan ada rupa-rupa karunia, tetapi sato Roh dan ada rupa-rupa pelayanan tetapi satu Tuhan. Gereja yang kuat adalah gereja yang mendasari hidupnya dengan Firman Allah. Kunci dari sebuah gereja itu adalah Alkitab bahwa segala sesuatunya adalah di jawab oleh Alkitab, jadi jika gereja tidak kuat dengan dasar Firman Tuhan maka gereja tidak akan kokoh untuk menjadi sebuah gereja yang kokoh.
Yesus adalah teladan bagi gereja-gereja, Yesus mempunyai cita-cita dalam mendirikan gereja-Nya. kalau dunia berbicara tentang Tuhan adalah Raja maka maka gereja itu adalah Kerajaan Allah dan Allah sendiri. Tuhan mempunyai citaa-cita terhadap gereja-Nya yaitu:
1.      Gereja adalah sebagai keluarga Allah (Efesus 2:19) artinya suasana keluarga di wujudkan di dalam kegiatan di gereja.
2.      Gereja sebagai pasukan Allah (2Timotius 2:2-5), gereja mempunyai otoritas atas wilayah atau kota. Warga gereja harus rindu mempunyai otoritas dan gereja harus bangkit berdiri untuk menghancurkan kuasa kegelapan.
3.      Gereja sebagai mempelai (Efesus 5:22-34), mempelai berbicara tentang karakter orang yang dewasa. Jadi gereja harus bangkit menjadi orang-orang Kristen yang dewasa, jemaat harus merespons Firman Allah secara antusias dan agresif. Warga jemaat harus bisa mempelajari Firman Allah secara mendalam dan bisa membahasnyaa dalam komunitas jemaat.
4.      Gereja sebagai banguna Allah (1Korintus 3:9), Jemaat harus menajdi Bait Allah dan Roh Kudus berdiam di dalam kehidupan jemaat.
5.      Gereja sebagai tubuh Kristus (Efesus 1:22-23), harus menjadi keluarga di dalam Tuhan Yesus maka secara otomatis jemaat menjadi tubuh dan mempunyai koneksi dengan Kristus di Sorga.
Pekabaran Injil merupakan suatu kewajiban bagi warga gereja karena Allah sendiri menciptakan manusia dengan potensi yang cukup untuk melakukan pelayanan. Allah menciptakan manusia untuk melayani-Nya dengan mengelola semesta alam yang Allah ciptakan. Tuhan Yesus melayani semua orang dengan tidak memandang bulu (Markus 10:45)” menyerahkan diri bagi tebusan dosa orang banyak” bandingkan (1Timotius 5:3-7). Jadi pelayanan adalah dasar Kasih yang besar.
Amanat Agung kristus di berikan kepada gereja-Nya ialah “menjadikann semua bangsa murid-Nya (Matius 28:19), artinya amanat ini ialah bahwa murid-murid-Nya harus pergi ke seluruh dunia dan memenangkan jiwa-jiwa yang kemudian akan menajdi murid-murid Kristus,  Amanat ini berarti bahwa Amanat Agung itu bukan hanya pergi keseluruh dunia memberitakan Injil kepada segala makhluk (Markus 16:15) bukan juga hanya membaptis para petobat dalam nama Allah Tritunggal ataupun mengajarkan kepada mereka ajarn-ajaran Kristus tetapi melainkan menjadikan semua bangsa itu murid” dengan membangun manusia-manusia lain menjadi diri mereka sendiri untuk mengikut Yesus dan juga membawa orang-orang mengikut jalan-Nya.
Yesus mengharapkan pelipat gandakan, Yesus menjadikan murid seperti Yesus sendiri di dalam melalui gereja atau jemaatnya Injil Keselamatan akan di beritakan dalam nama-Nya kepada segenap Makhluk melalui pemberitaan Injil. Tugas gereja harus mengabarkan Injil kepada setiap orang di dalam lingkungan masyarakat dan memperlengkapi (menjadikan murid) dan setiap orang yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus.




Pekabaran Injil merupakan jantung dari Kekristenan karena setiap orang percaya dipanggil untuk memberitakan Kabar Baik kepada semua bangsa agar setiap lidah boleh mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Bahkan, Kabar Baik itu diberitakan kepada seluruh mahkluk. Itu berarti, Kabar baik tidak hanya diberitakan kepada manusia saja, tetapi seluruh ciptaan.



                [1] Analisis-Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia bebas
                [2] Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1996)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar