NAMA: ELIYONA BAENE
MAKALAH BAB IV
BERSAMA ISTRI TERSAYANG. GBU
TTD. KHEZIA S.
BAB IV
ANALISA TENTANG PEKABARAN INJIL
YANG EFEKTIF BAGI PERTUMBUHAN GEREJA
(BNKP ) HOYA EWO NIAS SELATAN
Pada Bab-bab sebelumnya telah di
bahas mengenai latar belakang masalah, dan sistematika penulisan, hubungan
pekabaran injil dan pertumbuhan gereja serta tentang gereja Banua Niha Keriso
Protestan (BNKP) Hoya Ewo Nias Selatan, yang merupakan Sebagai objek yang di teliti oleh penulis. Oleh
karena itu pada Bab IV (empat) ini maka penulis akan berusaha menganalisa
objek-objek ini yang berdasarkan dengan data-data yang telah penulis kumpulkan
sebagai berikut:
4.1.
Analisa
Pekabaran Injil di Gereja BNKP Hoya Ewo Nias Selatan
Berdasarkan analisis dari data Wikipedia bahasa
Indonesia ensiklopedia bebas bahwa analisa atau analisis adalah kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna dengan meneliti secara mendalam.[1]
Berhubungan dengan Pekabaran Injil yang
Efektif di Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo, penulis
berpendapat bahwa analisa supaya dapat meningkatkan Pekabaran Injil yang
semaksimal dan berkualitas.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia bahwa: analisis
adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan
sebagainya),[2]
oleh karena itu untuk mengetahui keadaan-keadaan yang sebenarnya
(sebab-musabab; duduk perkaranya) harus menguraikan suatu pokok atas berbagai
bagian untuk memperoleh bagian yang tepat dan pemahaman dari arti keseluruhan.
Dengan berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh penulis di dalam Bab III
maka Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo telah menerapkan
Pekabaran Injil yang efektif dalamm setiap program pelayanan Gerejanya dengan
tujuan mencapai visi dan misi yang di tetapkan. Namun dalam hal ini ternyata
tidak mudah dalam melakukannya karena ada banyak hambatan-hambatan atau
kesulitan-kesulitan yang di alami pada saat melaksanakan Pekabaran Injil
tersebut dalam Gereja, walaupu jemaat terlihat jumlah yang banyak tetapi
sepertinya jemaat minimnya jumlah yang terlihat dalam pelayanan dan ibadah di
Gereja. Ketika Minimnya pekabaran Injil
dalam gereja BNKP Hoya Ewo, maka merosot
minimnya Jumlah jemaat dalam gereja dan seluruh kegiatan pelayanan Gereja. Minimnya
pelayanan dalam setiap bidang yang terlatih dalam pelayanan Gereja, maka
minimnya pertumbuhan jemaat dalam setiap bidang yang di mulai dari pertumbuhan
Jemaat, Pemuda-pemudi dan juga Khususnya Sekolah Minggu.
Salah satu kesulitan yang menghalangi kurangnya
Pekabaran Injil di Gereja BNKP Hoya Ewo Nias adalah mengenai kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM),
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sangat terbatas sehingga Gereja tidak mampu
untuk mengambil bagian dalam Pekabaran injil. Dengan terbatasnya Sumber Daya
Manusia (SDM) maka mengakibatkan program-program yang ada di dalam Gereja Banua
Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo tidak terlaksana Pekabaran Injil yang
Efektif. Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Hoya Ewo menerapkan
Pekabaran Injil sama seperti yang terdapat di berbagai pelayanan Gereja-gereja
pada umumnya, Gereja BNKP Hoya Ewo aktif dalam kegiatan Ibadah Umum,
Persekutuan doa jemaat , ibadah rumah tangga, ibadah pemuda/pemudi remaja dan
sekolah minggu namun dalam hal ini tetap dapat di rasakan bahwa
kegiatan-kegiatan tersebut berjalan tapi
seperti suatu rutinitas.
Untuk lebih efektif pekabaran Injil di Gereja BNKP
Hoya Ewo Nias Selatan, penulis memberikan pendapat bahwa gereja harus melakukan
tindakan untuk memaksimalkan pelayanan dalam gereja dalam melaksanan suatu
kerjasama dalam Jemaat, pemimpin juga memberikan dorongan terhadap Jemaat untuk
dan bekerjasama terhadap Jemaat Gereja supaya dapat melihat persoalan yang ada
dan persoalan yang terjadi pada pelayanan tersebut seperti yang penulis
jelaskan dalam Bab III tentang Visi dan Misi Gereja yang ada bahwa gereja
memiliki visi misi yang baik dalam melihat
inti persoalan yaitu ”Visi adalah kemampuan untuk melihat
inti pada persoalan pada pandangan kedepan yang bisa merasakan sesuatu perubahan yang akan terjadi. Visi
gereja BNKP adalah di buat dengan singkat sehingga cepat di pahami oleh jemaat
yaitu: “Teguh dalam Persekutuan dan Menjadi Berkat Bagi Dunia”.
Misinya yaitu “Menata dan membangun Persekutuan yang indah dan teguh
di BNKP berdasarkan Kasih Kristus dalam kehidupan yang seia-sekata, sehati
sepikir, dalam satu Kasih, satu Jiwa dan satu Tujuan, bait yang sifatnya
Internal maupun Eksternal”. Tentu dalam mencapai visi misi tersebut otomatis
membutuhkan suatu proses dalam pelayanan yang efektif seperti melakukan Penginjilan
yang efektif secara profesional dalam
pelayanan tersebut, oleh karena itu penulis berpendapat bahwa Pekabaran Injil
di Gereja BNKP Hoya Ewo harus lebih efektif dalam penginjilan, maka dengan
setiap visi dan misi gereja tersebut dapat tercapai dan gereja dapat terlaksana dengan baik.
Dengan penulis berpendapat bahwa ketika melihat persoalan dalam visi misi
gereja maka gereja BNKP Hoya Ewo akan terlaksanan pelayanan gereja dan berjalan
dengan baik. Dalam hal ini analisa menurut penulis tentang pokok-pokok yang
berhubungan dengan Pekabaran Injil Yang efektif bagi Gereja BNKP Hoya Ewo
penulis menyesuaikan dengan Judul Skripsi.
4.2.
Analisa
Metode Pekabaran Injil yang Efektif di
Gereja BNKP Hoya Ewo Nias Selatan
Analisa metode Pekabaran Injil yang Efektif bagi
pertumbuhan Gereja sesuai dengan apa yang penulis telah teliti maka sebaiknya
gereja BNKP Hoya Ewo Nias Selatan harus membentuk komisi-komisi yang bisa di
andalkan agar program-program gereja dapat tercapai dengan maksimal. Agar
komisi-komisi tercapai dalam pelayanan Pekabaran Injil yang efektif maka Gereja
memberikan komisi ini dengan mempercayakan kepada Kaum bapak untuk melaksanakan
tugas dan panggilan Gereja dalam Hal ini: Pekabaran Injil, Pelayanan Kasih dan
Persekutuan serta Pemeliharaan kehidupan iman kaum bapak dalam Jemaat dan juga
yang belum berjemaat, dengan cara antara Lain yaitu”
a.
Membimbing dan memimpin bapak-bapak
kepada pengenalan dan Penerimaan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
b.
Membina dan mengarahkan bapak-bapak
melalui kegiatan agar mereka menjadi bapak-bapak yang baik dan sadar akan tugas
panggilannya dan bertanggung jawab dalam keluarga, gereja, masyarakat dan juga
Negara.
c.
Membina dan menampung dan
mengarahkan serta menyalurkan talenta-telenta yang ada untuk kehidupan bersama
yang sehat, kreatif dan berguna dengan bekerjasama dengan komisi-komisi yang
lain seperti yang ada di Bab II tentang panggilan dan tugas Gereja.
Dalam
pelayanan kaum bapak-bapak ini maka penulis berpendapat bahwa ketika kaum
komisi bapak-bapak ini melaksanakan tugasnya sesuai dengan panggilan Gereja
maka metode Pekabaran Injil Yang efektif ini maka akan aktif dalam pelayanan
gereja dengan gereja menjadi bertumbuh.
Dalam hal ini juga Gereja dan kaum Bapak juga harus bekerjasama dengan Komisi
Pemuda/remaja karena Pemuda/remaja merupakan Generasi yang meneruskan
pertumbuhan gereja bagi pekabaran injil, jadi pemuda/remaja juga terlibat dalam
melaksanakan tugas dan panggilan gereja dalam hal ini: Pekabaran Injil,
Pelayanan Kasih dan persekutuan dalam pemeliharan kehidupan iman baik
anak-anak, pemuda/remaja dari anggota jemaat maupun yang belum menjadi anggota
jemaat tetapi harus bernaung dalam program komisi pemuda/remaja dengan cara
antara lain:
a.
Membantu dan menyelenggarakan kebaktian
pemuda/remaja secara teratur
b.
Membimbing dan memimpin para
pemuda/remaja kepada pengenalan dan penerimaan akan Tuhan Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat pribadinya.
c.
Membina melalui berbagai kegiatan
seperti kebaktian, persekutuan doa, pemahaman Alkitab, menampung, mengarahkan
dan menyalurkan talenta-talenta yang ada untuk kehidupan bersama yang sehat,
kreatif dan berguna seperti latihan-latihan yang lain, musik, vocal, sehingga
mereka menjadi pemuda/remaja yang baik dan bertanggung jawab dalam keluarga,
gereja, masyarakat dan Negara.
d.
Mengarahkan dan memupuk pemuda/remaja
untuk membangun kehidupan iman dan rasa persaudaraan antara sesama pemuda/remaja.
e.
Harus ada hubungan kerjasama dengan para
orang tua pemuda untuk menyelidiki masalah-masalah pemuda/remaja dan mencoba
untuk mengatasinya.
Dalam
metode Pekabaran Injil yang efektif bagi pertumbuhan gereja penulis berpendapat
bahwa pekabaran Injil yang efektif terlaksanakan jika ada hubungan antara
Komisi-komisi saling bekerjasama seperti kaum bapak, pemuda, kaum wanita. Kaum
wanita merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dalam gereja, peranan wanita
dalam gereja juga sangat terpengaruh dalam pelayanan gereja dan juga ikut terlibat
dalam Pekabaran Injil yang efektif bagi pertumbuhan gereja BNKP Hoya Ewo Nias,
namun kaum Komisi wanita dapat di percayakan untuk melaksanakan tugas dan
panggilan gereja dengan mengabarkan Injil, pelayanan untuk pemeliharan
kehiudpan iman para komisi kaum wanita
jemaat dan juga yang belum berjemaat dengan membimbing dan mengarahkan
wanita-wanita kepada pengenalan akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat Pribadinya dan juga membina dan memimpin wanita-wanita yang masih
usia remaja dan juga wanita yang sudah berkeluarga dan para janda melalui
berbagi kegiatan agar mereka menjadi wanita-wanita yang baik yang sadar akan
tugas dan panggilan gerejaa dan bertanggung jawab dalam keluarga gereja dan juga masyarakat dan
Negara.
Analisa
dalam metode Pekabara Inil ini bahwa
penulis mengatakan dalam memberitaka Injil merupakan suatu hak dan kewajiban
Gereja yang efektif bagi pertumbuhan gereja untuk membawa orang dalam mengenal akan
Yesus Kristus, memberitakan Injil adalah agar semua orang di selamatkan adalah
kehendak Allah yang sudah di tetapkan dari kekal (2 Petrus 3:9). Sebelum
manusia jatuh dalam dosa rencana keselamatan sudah ada di dalam diri Allah
sehingga ketika manusia jatuh kedalam dosa
Allah yang mengambil inisiatif untuk menyelamatkan manusia. Tuhan Yesus
memberikan “Amanat Agung dan Penting
sehingga tercatat dalam dalam 4 kitab Injil Perjanjian Baru (Matius 28:19-20,
Markus 16,16; Lukas 24:47-59; dan Yohanes 20:21). Panggilan Yesus untuk
melakukan penginjilan bukanlah Pilihan atau saran sebuah perintah. Sebaiknya
Gereja BNKP Hoya Ewo harus menambahkan metode penginjilan dalam program Gereja,
sebab Penginjilan merupakan kehendak
Allah sendiri dan Amanat Agung yang Tuhan Yesus perintahkan kepada murid-murid-Nya.
Gereja
tidak boleh mengabaikan Penginjilan sebab tidak semua orang mau menhadirkan
gereja atau persekutuan untuk mengabarkan Injil, tidak semua orang dapat membaca
literatur Kristen, tidak semua orang menyaksikan atau mendengar siaran
Televisi, Radio Kristiani dan juga tidak ada hasil penginjilan secepat dalam
Pekabaran Injil Pribadi. Dengan melihat masyarakat desa Hoya Ewo Nias yang
mayoritas beragama Kristen tapi masih banyak belum menerima Yesus sebagai
Juruselamat pribadi dan juga keadaan ekonomi masyarakat menengah kebawah bahkan
rata-rata menengah kebawah yang mempengaruhi masyarakat minim dalam pelayan
Pekabarn Injil Yang Efektif bagi
pertumbuhan gereja di BNKP Hoya Ewo Nias. Maka metode Penginjilan yang efektif
yang harus di lakukan adalah:
a.
Melalui penginjilan pribadi yaitu dengan
cara menceritakan kesaksian hidup tentang kehidupan di dalam Kristus,
membagikan traktak yang berisi Firman Tuhan.
b.
Penginjilan melalui bakti social
yaitu dengan cara gereja memberikan
bantuan-bantuan seperti obat-obatan, sembako kepada masyarakat Hoya Ewo Nias.
c.
Melalui penginjilan Kebaktian Kebangunan
Rohani (KKR) yang di buat di lapangan terbuka agar masyarakat yang melihat dan
mendengar Firman Tuhan.
Dalam
hal ini juga Sinode di percaya untuk menyediakan sarana dan Prasarana yang
dapat menunjang pengetahuan jemaat tentang Pertumbuhan Iman Jemaat dengan
menyediakan buku-buku tentang doktrin dan ajaran gereja, buku-buku Penginjilan,
dosa, Keselamatan dan Pertumbuhan Gereja, dan juga mengadakan pendalaman
Alkitab dan mengadakan seminar Kerohanian.
4.3.
Analisa
Pertumbuhan Gereja Di BNKP Hoya Ewo Nias Selatan
Gereja
yang berasal dari kata ekklesia adalah persekutuan orang-orang keluar dan
terpanggil oleh Tuhan dan memberitakan kabar kesukaan tentang Yesus Kristus.
Gereja juga bisa disebut sebagai satu kesatuan tubuh Kristus dengan umat
manusia dan sebagai persekutuan dengan Roh Kudus. Jikalau
setiap anggota Gereja aktif dalam suatu pelayanan otomatis bisa di pastikan
gereja itu akan bertumbuh karena setiap anggota gereja adalah orang yang
bekerja untuk Allah dan menjalankan perintah Tuhan. Pelayan adalah orang-orang
yang benar-benar aktif dalam melakukan pekerjaan untuk Tuhan. Pelayanan sesama
anggota menggambarkan pengajaran yang terdapat pada (1Korintus 12) dan di sini
Gereja di lambangkan sebagai tubuh Kristus. Tubuh Kristus, Kristus adalah
Kepalanya dan semua orang Kristen atau jemaatnya adalah anggotanya. Setiap
anggota tubuh ketika di penuhi oleh Roh Kudus
dan ia diharapkan berfungi dengan kata lain masing-masing orang telah di
beri kkarunia rohani karena karunia ini tidak seorangpun di izinkan untuk
memilih sendiri karunia rohaninya karena karunia Rohani ini di tetapkan oleh
Roh Kudus.
Pertumbuhan gereja bertumbuh karena keterlibatan
anggota gereja dalam melaksanakan Pekabaran Injil yang Efektif karena Pekabaran
Injil itu sesuatu yang tidak bisa di pisahkan dalam Pertumbuhan Gereja, Gereja
bertumbuh karena adanya penginjilan yang di lakukan sesua dengan perintah Tuhan
Yesus dengan menjalankan Amanat Agung dalam (Matius 28:19-20). Tugas anggota
gereja adalah melaksanakan pekabaran Injil sehingga adanya penginjilan dalam
Gereja maka gereja bertumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan gereja meliputi segala sesuatu yang ada
sangkut-pautnya dalamm usaha membawa
orang-orang yang tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus Kristus
kepada Persekutuan dengan-Nya dan kepada keanggotaan gereja yang bertanggung
jawab. Pertumbuhan Gereja yang penulis katakana bahwa anggota-anggota gereja
melalui pertibatan dan jiwa-jiwa baru yang merupakan hasil Penginjilan
“prang-orang yang belum masuk gereja” sehingga mereka dapat di bawa kepada
Kristus dan menjadi anggota gereja.
Penginjilan terutama dalam behubungan dengan
perkembangan gereja karena pertobatan jiwa-jiwa baru. Gereja harus bergerak
dengan aktif agar pertumbuhan gereja berkembang dengan jiwa-jiwa yang baru
melalui penginjilan. Untuk mempraktekkan gereja agar bertumbuh harus
mempriorintaskan penginjilan Amanat Agung. Penginjilan merancang
program-program untuk memudahkan penginjilan dan menawarkannya pada
gereja-gereja dari berbagai macam denomisasi. Maka dengan hal ini penulis
mengatakan penginjilan itu tidak biasa-biasa saja tetapi penginjilan itu harus
mempunyai perencanaan strategi penginjilan dan juga perencanaan strategi
pertumbuhan Gereja sehingga penginjilan ada dan gereja juga ada keduanya saling
seimbang.
Pertumbuhan adalah salah satu cirri atau tanda dari
kehidupan tetapi bukan saja organism yang mengalami pertumbuhan, organisasi
juga dalam hal ini gereja Tuhan harus mengalami pertumbuhan karena ini adalah
tanda gereja Tuhan Yang sehat. Namun
menurut (C. Peter Wagner), pertumbuhan Gereja adalah segala sesuatu yang
mencakup soal membawa orang-orang yang tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus Kritus ke dalam
persekutuan dengan Dia dan membawa
mereka menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab. Berarti gereja bertumbuh
karena pertobatan jiwa-jiwa baru dengan melalui pekabaran Injil kepada orang
yang belum mengenal Kristus. Menurut (Ron Jenson Dan Jim Stevens), pertumbuhan
gereja adalah kenaikan yang seimbang dalam kualitas, kuantitas dan kompleksitas
organisasi gereja local.
Pertumbuhan Gereja secara berkualitas adalah
hubungan yang baik dengan Tuhan (vertikal) maupun dengan hubungan dengan sesama
(horizontal) dan Nampak pada tingkah laku dan karakter dimana hidup di dalam
ketakutan, kesatuan dan Kasih. Ini dijelaskan dalam Gereja Mula-mula (Kisah
Para Rasul 2:42-47). Sedangkan bertumbuh secara kuantitas bertumbuh karena
adanya kualitas yang di miliki dalam diri seorang pemberita Injil sehingga
hasil dari itu menghasilkan kuantits
dalam hal ini menghasilkan jiwa-jiwa
baru dengan bertambahnya jumlah jemaat.
Sedangkan pertumbuhan secara Organik adalah dicerminkan dalam
perkembangan organic dan structural karena gereja adalah organisme yang
kompleks yang harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, jadi gereja
harus netral dalam memenuhi kebutuhan. Supaya ketiga ini komponen ini
pertumbuhan tersebut seimbang dan saling mendukung maka gereja harus menjadi
suatu persekutuan (organisasi) yang sehat sehingga berdampak pada tingkat
pertumbuhan secara kualitas maupun kuantitas.
4.4.
Refleksi Teologi
Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang memandang
pelayanan di dalam gereja dan melaksanakan Pekabaran Injil dengan tujuan untuk
menjangkau jiwa-jiwa yang baru maka gereja akan bertumbuh dengan baik dan
sehat. Setiap warga gereja adalah di panggil untuk melayani karena Kristus
sendiri telah memberikan teladan kepada Murid-murid-Nya, Allah member
kepercayaan kepada warga gereja untuk menjalankan dan pelayanan dalam Pekabaran
Injil. Alkitab memberi teladan pada Kisah Tuhan Yesus membasuh kaki
murid-murid-Nya (Yohanes 13) dan juga tentang talenta dalam (1Korintus 14:6)
dengan memuat pesan-pesan ada rupa-rupa karunia, tetapi sato Roh dan ada
rupa-rupa pelayanan tetapi satu Tuhan. Gereja yang kuat adalah gereja yang
mendasari hidupnya dengan Firman Allah. Kunci dari sebuah gereja itu adalah
Alkitab bahwa segala sesuatunya adalah di jawab oleh Alkitab, jadi jika gereja
tidak kuat dengan dasar Firman Tuhan maka gereja tidak akan kokoh untuk menjadi
sebuah gereja yang kokoh.
Yesus adalah teladan bagi gereja-gereja, Yesus
mempunyai cita-cita dalam mendirikan gereja-Nya. kalau dunia berbicara tentang
Tuhan adalah Raja maka maka gereja itu adalah Kerajaan Allah dan Allah sendiri.
Tuhan mempunyai citaa-cita terhadap gereja-Nya yaitu:
1.
Gereja adalah sebagai keluarga
Allah (Efesus 2:19) artinya suasana keluarga di wujudkan di dalam kegiatan di
gereja.
2.
Gereja sebagai pasukan Allah
(2Timotius 2:2-5), gereja mempunyai otoritas atas wilayah atau kota. Warga
gereja harus rindu mempunyai otoritas dan gereja harus bangkit berdiri untuk
menghancurkan kuasa kegelapan.
3.
Gereja sebagai mempelai (Efesus
5:22-34), mempelai berbicara tentang karakter orang yang dewasa. Jadi gereja
harus bangkit menjadi orang-orang Kristen yang dewasa, jemaat harus merespons
Firman Allah secara antusias dan agresif. Warga jemaat harus bisa mempelajari
Firman Allah secara mendalam dan bisa membahasnyaa dalam komunitas jemaat.
4.
Gereja sebagai banguna Allah
(1Korintus 3:9), Jemaat harus menajdi Bait Allah dan Roh Kudus berdiam di dalam
kehidupan jemaat.
5.
Gereja sebagai tubuh Kristus
(Efesus 1:22-23), harus menjadi keluarga di dalam Tuhan Yesus maka secara
otomatis jemaat menjadi tubuh dan mempunyai koneksi dengan Kristus di Sorga.
Pekabaran Injil merupakan suatu kewajiban bagi warga
gereja karena Allah sendiri menciptakan manusia dengan potensi yang cukup untuk
melakukan pelayanan. Allah menciptakan manusia untuk melayani-Nya dengan
mengelola semesta alam yang Allah ciptakan. Tuhan Yesus melayani semua orang
dengan tidak memandang bulu (Markus 10:45)” menyerahkan diri bagi tebusan dosa
orang banyak” bandingkan (1Timotius 5:3-7). Jadi pelayanan adalah dasar Kasih
yang besar.
Amanat Agung kristus di berikan kepada gereja-Nya ialah
“menjadikann semua bangsa murid-Nya (Matius 28:19), artinya amanat ini ialah
bahwa murid-murid-Nya harus pergi ke seluruh dunia dan memenangkan jiwa-jiwa
yang kemudian akan menajdi murid-murid Kristus, Amanat ini berarti bahwa Amanat Agung itu
bukan hanya pergi keseluruh dunia memberitakan Injil kepada segala makhluk
(Markus 16:15) bukan juga hanya membaptis para petobat dalam nama Allah
Tritunggal ataupun mengajarkan kepada mereka ajarn-ajaran Kristus tetapi
melainkan menjadikan semua bangsa itu murid” dengan membangun manusia-manusia
lain menjadi diri mereka sendiri untuk mengikut Yesus dan juga membawa
orang-orang mengikut jalan-Nya.
Yesus mengharapkan pelipat gandakan, Yesus
menjadikan murid seperti Yesus sendiri di dalam melalui gereja atau jemaatnya
Injil Keselamatan akan di beritakan dalam nama-Nya kepada segenap Makhluk
melalui pemberitaan Injil. Tugas gereja harus mengabarkan Injil kepada setiap
orang di dalam lingkungan masyarakat dan memperlengkapi (menjadikan murid) dan
setiap orang yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus.
Pekabaran Injil merupakan jantung dari Kekristenan
karena setiap orang percaya dipanggil untuk memberitakan Kabar Baik kepada
semua bangsa agar setiap lidah boleh mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan
dan Juru Selamat. Bahkan, Kabar Baik itu diberitakan kepada seluruh mahkluk.
Itu berarti, Kabar baik tidak hanya diberitakan kepada manusia saja, tetapi
seluruh ciptaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar